digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asam format dapat digunakan sebagai zat perantara pembawa hidrogen pada sistem penyimpanan hidrogen. Penelitian ke arah produksi asam format berbasis bahan terbarukan perlu dilakuan untuk memenuhi kebutuhan asam format yang memperhatikan aspek keberkelanjutan. Asam format terbarukan berbasis glukosa berpotensi untuk diproduksi di Indonesia yang memiliki sumber daya alam terbarukan melimpah. Glukosa dapat dikonversi menjadi asam format melalui reaksi oksidasi katalitik dengan katalis logam golongan transisi. Logam transisi yang telah terbukti dapat menjalankan reaksi oksidasi glukosa ini adalah ion logam tembaga (Cu+) dan ion mangan (Mn2+). Penelitian oksidasi glukosa menjadi asam format ini menggunakan oksigen dalam udara sebagai oksidator dengan kompleks katalis tembaga dan mangan berligan laktat sebagai katalis homogen pada kondisi tekanan atmosferik. Penggunaan oksigen udara dan kondisi reaksi atmosferik akan membuat biaya produksi lebih murah. Reaksi oksidasi dilakukan dengan proses refluks dalam labu leher tiga dengan kondensor, lalu udara diinjeksikan menggunakan pompa udara. Kondisi reaksi yaitu temperatur dan konsentrasi katalis divariasikan untuk menentukan pengaruhnya terhadap reaksi dan perolehan asam format. Dihasilkan variasi terbaik pada 75oC, perbandingan katalis Cu/Mn-Laktat 1/1, selama 8 jam dihasilkan konversi glukosa10,22%, perolehan asam format 0,024% dengan selektivitas 1,38% Selain itu untuk meningkatkan hasil, digunakan pelarut sistem metanol-air, metanol bersungsi untuk menangkap asam format yang terbentuk menjadi metil format, agar menghindari oksidasi lanjutan asam format menjadi karbondioksida. Metil format ini akan mudah terpisah karena memiliki titik didih 31.8oC dan ditangkap oleh botol pencuci berisi KOH. Dan dihasilkan konversi glukosa sebesar 47,3%, perolehan asam format 0,16% dengan selektivitas 2%. Dan dengan sistem penambahan katalis Cu-Fe-Mn diasilkan konversi glukosa 16,75%, perolehan asam format 2,7% dengan selektivitas 16,1%. Selain itu, pada penelitian ini juga diuji pengaruh variabel-variabel faktor lainnya yang akan mempengaruhi hasil kinerja reaksi otoksidasi.