digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rezky Dwi Nur Cahyani
PUBLIC Alice Diniarti

Cengkareng Drain merupakan salah satu sungai buatan/ kanal yang terletak pada bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Angke tepatnya di wilayah administrasi Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang dibangun pada tahun 1983, sebagai salah satu bagian dari sistem pengendali banjir wilayah barat Provinsi DKI Jakarta. Sedimentasi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kapasitas tampung sungai yang dapat mempengaruhi kinerja sungai sebagai pengendali banjir. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis angkutan sedimen di Cengkareng Drain dan kapasitas Cengkareng Drain sebagai pengendali banjir, serta memberikan alternatif rekomendasi untuk penanganan permasalahan sedimentasi dan permasalahan banjir di Cengkareng Drain. Metode yang digunakan adalah pengambilan data primer di lapangan berupa pengukuran debit dan pengambilan sampel sedimen layang dan sedimen dasar pada Cengkareng Drain dan sungai-sungai yang bermuara ke Cengkareng Drain yaitu Sungai Angke, Sungai Pasanggrahan dan Sungai Mookervart. Hasil pengujian material dasar menunjukkan bahwa jenis sedimen didominasi oleh material kohesif dengan presentase 58 – 98 %. Sedangkan hasil pengujian sedimen layang berupa kurva lengkung sedimen debit (m3/detik) terhadap konsentrasi (mg/l) yang dibandingkan terhadap hasil perhitungan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) digunakan sebagai input beban sedimen dari arah hulu pada analisis angkutan sedimen. Selanjutnya, analisis angkutan sedimen dilakukan dengan menggunakan Model Quasy-Unsteady Flow pada perangkat lunak HEC-RAS 1D dengan syarat batas hulu 2 (dua) skenario berupa debit harian dan flow duration curve dan syarat batas hilir adalah pasang surut selama 5 tahun (2016 – 2020). Hasil analisis angkutan sedimen yang telah dilakukan kalibrasi terhadap data pengukuran tahun 2020 menunjukkan bahwa skenario debit harian paling mendekati dengan hasil pengukuran, dimana terjadi sedimentasi di sepanjang Cengkareng Drain dengan perubahan dasar saluran ratarata hasil simulasi sebesar 1,04 m, sedangkan perubahan dasar saluran rata-rata hasil pengukuran adalah sebesar 1,08 m. Analisis kapasitas sungai dilakukan dengan menggunakan Model Unsteady Flow dengan syarat batas hulu berupa debit banjir dan pasang tertinggi sebagai syarat batas hilir dengan skenario eksisting dan skenario penurunan tanah selama 5 tahun dan 10 tahun. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Cengkareng Drain dengan skenario kondisi eksisting mampu mengalirkan debit banjir dengan kala ulang 50 tahun, namun jika terjadi penurunan tanah dalam 5 tahun akan terjadi limpasan di hilir Cengkareng Drain. Berdasarkan hasil simulasi tersebut, direkomendasikan untuk dilakukan operasi dan pemeliharaan berupa pengerukan secara berkala untuk mengoptimalkan kapasitas Cengkareng Drain serta pembuatan tanggul yang ramah lingkungan di bagian hilir untuk melindungi masyarakat sekitar dari risiko banjir.