Hujan ekstrem terjadi di Jakarta pada awal Januari 2020, mencatat rekor baru
untuk curah hujan tertinggi sejak pertama kali tercatat pada tahun 1866. Hujan ini
membentuk pola semidiurnal yang memiliki dua puncak yang terjadi pada sore
dan pagi hari, menyebabkan banjir di beberapa area. Oleh karena itu, pemodelan
banjir menggunakan model 2D HEC-RAS dilakukan untuk memahami peranan
hujan dengan dua puncak terhadap banjir pluvial di Kelurahan Pondok Kelapa,
Jakarta Timur, Indonesia.
Pemodelan banjir HEC-RAS 2D menggunakan data curah hujan dari Stasiun
Meteorologi Halim Perdanakusuma dilakukan dengan dua skenario hujan: (1)
hujan yang terjadi pada sore dan pagi hari; dan (2) hanya terjadi hujan pagi hari.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan banjir yang dipicu oleh dua puncak
hujan mempengaruhi durasi dan kedalaman banjir yang lebih tinggi dibandingkan
dengan banjir yang dipicu oleh satu puncak. Hal ini disebabkan karena terjadinya
penumpukan massa air dari hujan sore dan pagi hari di bagian hilir yang
mengakibatkan kecepatan aliran mengalami perlambatan. Akibatnya, terjadi banjir
yang datang lebih cepat dengan durasi yang lebih lama, serta kedalaman banjir
yang lebih tinggi.