digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fattah Ghiffari
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Hujan ekstrem terjadi di Jakarta pada awal Januari 2020, mencatat rekor baru untuk curah hujan tertinggi sejak pertama kali tercatat pada tahun 1866. Hujan ini membentuk pola semidiurnal yang memiliki dua puncak yang terjadi pada sore dan pagi hari, menyebabkan banjir di beberapa area. Oleh karena itu, pemodelan banjir menggunakan model 2D HEC-RAS dilakukan untuk memahami peranan hujan dengan dua puncak terhadap banjir pluvial di Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Indonesia. Pemodelan banjir HEC-RAS 2D menggunakan data curah hujan dari Stasiun Meteorologi Halim Perdanakusuma dilakukan dengan dua skenario hujan: (1) hujan yang terjadi pada sore dan pagi hari; dan (2) hanya terjadi hujan pagi hari. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan banjir yang dipicu oleh dua puncak hujan mempengaruhi durasi dan kedalaman banjir yang lebih tinggi dibandingkan dengan banjir yang dipicu oleh satu puncak. Hal ini disebabkan karena terjadinya penumpukan massa air dari hujan sore dan pagi hari di bagian hilir yang mengakibatkan kecepatan aliran mengalami perlambatan. Akibatnya, terjadi banjir yang datang lebih cepat dengan durasi yang lebih lama, serta kedalaman banjir yang lebih tinggi.