digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rosalia Putri Ramadhani
PUBLIC Alice Diniarti

Pekalongan merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pesisir utara pulau Jawa dan kerap mengalami banjir. Pemerintah melalui BBWS Pemali Juana telah melakukan kajian teknis rencana pengendalian banjir di Sungai Loji, salah satu rencana tersebut adalah pembangunan Bendung Gerak di muara sungai Loji. Bendung gerak akan memiliki 5 buah pintu Slide Gate (Elektrik) dengan dengan lebar dan tinggi 8 x 4,5 m. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reduksi tinggi genangan banjir dan perubahan dasar sungai akibat adanya Bendung Gerak. Data debit banjir yang digunakan adalah debit periode ulang 25 tahun dan data dasar sungai digunakan data pengukuran tahun 2018 dan 2021. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software HEC-RAS 1D. Pemodelan banjir yang dilakukan pada beberapa skenario kombinasi antara debit, pasang surut, run up gelombang dan land subsidence. Sedangkan untuk pemodelan perubahan dasar sungai dilakukan dengan dengan skenario menggunakan debit harian, debit dominan, dan lengkung debit. Hasil simulasi banjir menunjukkan dengan adanya run up, luas genangan banjir bertambah dari 12.16 Ha menjadi 749 Ha. Sedangkan pengaruh land subsidence selama 2 tahun mengalami peningkatan sebesar 28,6 Ha menjadi 36,3 Ha akibat run up. 4. Setelah adanya bendung gerak tinggi genangan banjir rata-rata mengalami penurunan dari 1,706 m menjadi 1,394 m. Elevasi dasar sungai dalam kurun waktu 5 tahun setelah adanya bendung gerak mengalami peningkatan tinggi sedimentasi rata-rata dari 0,506 m menjadi 0,806 m dan mengalami penurunan kedalaman erosi rata-rata dari 0,291 m menjadi 0,213 m. Dengan demikian, arah penelitian masa depan diusulkan untuk mempertimbangkan jenis infrastruktur yang akan dilaksanakan untuk menangani permasalahan banjir namun tetap memperhatikan dampak akan erosi dan sedimentasi yang mungkin akan terjadi.