Pekalongan merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di
pesisir utara pulau Jawa dan kerap mengalami banjir. Pemerintah melalui BBWS
Pemali Juana telah melakukan kajian teknis rencana pengendalian banjir di Sungai
Loji, salah satu rencana tersebut adalah pembangunan Bendung Gerak di muara
sungai Loji. Bendung gerak akan memiliki 5 buah pintu Slide Gate (Elektrik)
dengan dengan lebar dan tinggi 8 x 4,5 m. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis reduksi tinggi genangan banjir dan perubahan dasar sungai akibat
adanya Bendung Gerak. Data debit banjir yang digunakan adalah debit periode
ulang 25 tahun dan data dasar sungai digunakan data pengukuran tahun 2018 dan
2021. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software HEC-RAS 1D.
Pemodelan banjir yang dilakukan pada beberapa skenario kombinasi antara debit,
pasang surut, run up gelombang dan land subsidence. Sedangkan untuk pemodelan
perubahan dasar sungai dilakukan dengan dengan skenario menggunakan debit
harian, debit dominan, dan lengkung debit. Hasil simulasi banjir menunjukkan
dengan adanya run up, luas genangan banjir bertambah dari 12.16 Ha menjadi 749
Ha. Sedangkan pengaruh land subsidence selama 2 tahun mengalami peningkatan
sebesar 28,6 Ha menjadi 36,3 Ha akibat run up. 4. Setelah adanya bendung gerak
tinggi genangan banjir rata-rata mengalami penurunan dari 1,706 m menjadi 1,394
m. Elevasi dasar sungai dalam kurun waktu 5 tahun setelah adanya bendung gerak mengalami peningkatan tinggi sedimentasi rata-rata dari 0,506 m menjadi 0,806 m
dan mengalami penurunan kedalaman erosi rata-rata dari 0,291 m menjadi 0,213
m. Dengan demikian, arah penelitian masa depan diusulkan untuk
mempertimbangkan jenis infrastruktur yang akan dilaksanakan untuk menangani
permasalahan banjir namun tetap memperhatikan dampak akan erosi dan
sedimentasi yang mungkin akan terjadi.