digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2022 TA PP AYU NUR SAFIHYAH_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2022 TA PP AYU NUR SAFIHYAH_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Sektor industri pengolahan di Kabupaten Indramayu memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian daerah, dimana berkontribusi sebesar 42% terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Di sisi lain, adanya peluang rencana pengembangan industri dari Segitiga Emas Rebana dan potensi pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Kabupaten Indramayu akan memberikan tambahan luasan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) sebesar 20.000 hektar. Pengembangan kegiatan industri tersebut tidak hanya akan berdampak pada industri besar, namun juga Industri Kecil Menengah (IKM). Sementara itu, penyerapan tenaga kerja sektor IKM lebih besar dibandingkan industri besar. Berdasarkan sektornya, IKM usaha makanan dan minuman paling mendominasi di Kabupaten Indramayu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsentrasi spasial dan strategi pengembangan sentra IKM usaha makanan dan minuman di Kabupaten Indramayu. Pada penelitian ini data yang digunakan dikumpulkan dengan metode data sekunder. Analisis regresi digunakan untuk mengidentifikasi faktor berpengaruh terhadap keberadaan lokasi sentra IKM dan analisis autokorelasi spasial Indeks Moran Global serta Hotspot Analysis dilakukan untuk mengetahui pola konsentrasi spasial sentra IKM usaha makanan dan minuman. Hasil dari analisis menunjukan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi keberadaan sentra IKM usaha makanan dan minuman yaitu aksesibilitas, regulasi, dan utilitas dengan nilai odd ratio masing-masing sebesar 3,505, 2,742, dan 1,080. Sementara itu, pola konsentrasi spasial yang terbentuk dari sentra IKM usaha makanan dan minuman yang terdapat di Kabupaten Indramayu adalah terpusat secara spasial dengan nilai indeks sebesar 0,049. Studi ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan faktor penunjang kegiatan industri agar menarik IKM untuk berkelompok secara spasial sehingga bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meningkatkan perekonomian daerah.