ABSTRAK Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Ayu Nur Safihyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2022 TA PP AYU NUR SAFIHYAH_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2022 TA PP AYU NUR SAFIHYAH_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Indramayu memiliki pengaruh besar
terhadap perekonomian daerah, dimana berkontribusi sebesar 42% terhadap Pendapatan
Domestik Regional Bruto (PDRB). Di sisi lain, adanya peluang rencana pengembangan
industri dari Segitiga Emas Rebana dan potensi pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan
Industri (WPPI) di Kabupaten Indramayu akan memberikan tambahan luasan Kawasan
Peruntukan Industri (KPI) sebesar 20.000 hektar. Pengembangan kegiatan industri tersebut
tidak hanya akan berdampak pada industri besar, namun juga Industri Kecil Menengah (IKM).
Sementara itu, penyerapan tenaga kerja sektor IKM lebih besar dibandingkan industri besar.
Berdasarkan sektornya, IKM usaha makanan dan minuman paling mendominasi di Kabupaten
Indramayu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsentrasi
spasial dan strategi pengembangan sentra IKM usaha makanan dan minuman di Kabupaten
Indramayu. Pada penelitian ini data yang digunakan dikumpulkan dengan metode data
sekunder. Analisis regresi digunakan untuk mengidentifikasi faktor berpengaruh terhadap
keberadaan lokasi sentra IKM dan analisis autokorelasi spasial Indeks Moran Global serta
Hotspot Analysis dilakukan untuk mengetahui pola konsentrasi spasial sentra IKM usaha
makanan dan minuman. Hasil dari analisis menunjukan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi keberadaan sentra IKM usaha makanan dan minuman yaitu aksesibilitas,
regulasi, dan utilitas dengan nilai odd ratio masing-masing sebesar 3,505, 2,742, dan 1,080.
Sementara itu, pola konsentrasi spasial yang terbentuk dari sentra IKM usaha makanan dan
minuman yang terdapat di Kabupaten Indramayu adalah terpusat secara spasial dengan nilai
indeks sebesar 0,049. Studi ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan faktor
penunjang kegiatan industri agar menarik IKM untuk berkelompok secara spasial sehingga
bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meningkatkan perekonomian daerah.