ABSTRAK
PEMODELAN KEKAKUAN ARTERI BERBASIS MODEL
WINDKESSEL UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Oleh
ERVIN MASITA DEWI NIM: 33215005
(Program Studi Doktor Teknik Elektro dan Informatika)
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di dunia yang umumnya
disebabkan oleh faktor usia dan gaya hidup. Metode diagnostik saat ini mendeteksi penyakit pada
tahapan lanjut, yaitu pada saat mulai terjadinya gejala, bukan pada tahapan awal.
Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut
Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan perangkat untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular. Alat
yang diberi nama NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer merupakan perangkat
non-invasif menggunakan sensor Photoplethysmography (PPG) dan sensor tekanan darah untuk
evaluasi pembuluh darah, salah satunya adalah memprediksi berkurangnya elastisitas
pembuluh darah. Parameter hasil pengukuran NIVA untuk mengukur tingkat elastisitas
pembuluh adalah Stiffness Index (SI) dan Augmentation Index (AI).
Untuk meningkatkan performa NIVA, dibuatlah suatu model yang dapat memperkirakan bentuk
gelombang untuk menggambarkan kondisi kekakuan pembuluh darah. Model yang dibuat berdasarkan data
hasil pengukuran sensor PPG dari NIVA pada ujung jari tangan dan ujung jari kaki yang belum
dimanfaatkan. Model yang dipilih adalah model Windkessel yang memiliki beberapa jenis, mulai dari
Windkessel satu segmen sampai dengan multi segmen. Semuanya digunakan untuk melihat pola aliran
darah yang terjadi pada tubuh. Kelebihan dari penelitian ini adalah dengan penambahan segmen kaki
pada model yang dikembangkan. Penambahan segmen kaki mengakibatkan adanya gelombang pantul, dari
gelombang pantul inilah dianalisis tingkat kekakuan dari pembuluh darah. Selain dari
penambahan segmen kaki, pemodelan ini dilengkapi dengan data pengukuran pada penderita jantung,
sehingga hasil simulasi dari model yang dikembangkan sudah divalidasi terhadap hasil pengukuran
parameter kekakuan pembuluh darah dari pasien jantung. Oleh karenanya, model yang
dikembangkan ini dapat digunakan untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini membandingkan indeks kekakuan arteri melalui analisis
sinyal PPG antara orang sehat dan pasien jantung yang sudah menjalani kateterisasi. Data yang
digunakan merupakan hasil pengukuran NIVA yaitu berupa sinyal PPG yang diukur dari ujung
jari tangan dan ujung jari kaki. Pengumpulan data dilakukan pada 10 orang sehat dan 10 pasien
jantung di Diagnostic dan Cardiac Center Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dengan hasil tes
Anova sebesar p < 0.05, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara data orang sehat
dan data pasien kateterisai jantung, sehingga data hasil
pengukuran yang diperoleh dapat digunakan untuk referensi pembuatan model.
Penelitian ini telah berhasil mengembangkan model kekakuan pembuluh darah berbasis
model Windkessel multi segment dengan 3 segmen tangan, 3 segmen kaki, dan 1 segmen aorta. Dengan
menggunakan model tersebut dapat diperkirakan bentuk gelombang sinyal PPG pada ujung jari
tangan dan ujung jari kaki kiri sesuai dengan tingkat kekakuan pembuluh darah. Segmen pembuluh
darah yang paling berpengaruh terhadap tingkat kekakuan adalah segmen Subclavian artery, Abdominal
aorta, dan Iliac.
Dari model yang dikembangkan diperoleh hubungan antara nilai kapasitansi model
Windkessel terhadap parameter kekakuan pembuluh. Perubahan nilai C sangat berpengaruh terhadap
bentuk gelombang. Bentuk gelombang akibat perubahan nilai C terutama pada segmen 3, 4
dan 5 menggambarkan kondisi kekakuan pembuluh darah. Pada kondisi fisiologis penderita
kardiovaskular dengan nilai C yang berkurang sebanyak 20% dari nilai normal, nilai SI bernilai 608
cm/s untuk tangan dan 345 cm/s untuk kaki, dimana nilai normal pada orang sehat nilai C SI
bernilai 365 cm/s untuk tangan dan 288 cm/s. Dengan mengatur nilai C pada model, dapat dilihat
bentuk gelombang PPG ujung jari tangan dan kaki. Penurunan 20% nilai kapasitansi
mengakibatkan kenaikan SI sebesar 66% dan akan meningkatkan resiko terkena penyakit
kardiovaskular hingga 80%.
Kata kunci: Photoplethysmography, Stiffness Index, Augmentation Index, Windkessel.