Logam berat kromium (Cr) dalam limbah cair industri penyamakan kulit dapat
diremediasi oleh tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum) melalui proses
fitoremediasi, dimana tanaman hasil fitoremediasi limbah Cr dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembentuk biokomposit melalui fermentasi fase padat (SSF) oleh
miselium jamur shiitake (Lentinula edodes) yang memiliki resistensi logam Cr
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyerapan logam Cr
dan kondisi fisiologis tanaman setelah fitoremediasi dengan variasi limbah yaitu
limbah sintetik 20 ppm Cr(VI), 40 ppm Cr(VI), dan limbah penyamakan kulit, serta
mengevaluasi pertumbuhan miselium jamur pada variasi rumput gajah hasil
perlakuan fitoremediasi logam Cr dan pada variasi penambahan jamur 10% dan
25% dalam membentuk biokomposit. Pengukuran parameter Bio Concentration
Factor (BCF), Translocation Factor (TF), penyerapan kromium, perubahan
medium, peningkatan biomassa kering, dan Relative Growth (RG) tanaman
menunjukkan bahwa tanaman memiliki resistensi Cr hingga konsentrasi Cr(VI) 20
ppm dan menurun pada konsentrasi 40 ppm. Hasil analisis efektivitas fermentasi
pada proses SSF 2 yaitu laju pertumbuhan miselium, tingkat kolonisasi, dan pH
akhir berturut-turut sebesar 0,19-0,76 mm/hari, 2-4, dan 5,28-6,56. Hasil analisis
karakteristik fisik biokomposit yaitu densitas, kadar air, dan absorpsi air berturutturut
sebesar 0,213-0,343 g/cm3, 1,79-3,67%, dan 287,10-373,46%. Hasil analisis
ANOVA dua arah menunjukkan bahwa efektivitas fermentasi dan karakteristik
biokomposit tidak dipengaruhi oleh variasi rumput gajah hasil fitoremediasi
(p>0,05), tetapi dipengaruhi oleh variasi persentase jamur (p<0,05).