digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Logam berat kromium (Cr) dalam limbah cair industri penyamakan kulit dapat diremediasi oleh tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum) melalui proses fitoremediasi, dimana tanaman hasil fitoremediasi limbah Cr dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk biokomposit melalui fermentasi fase padat (SSF) oleh miselium jamur shiitake (Lentinula edodes) yang memiliki resistensi logam Cr tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyerapan logam Cr dan kondisi fisiologis tanaman setelah fitoremediasi dengan variasi limbah yaitu limbah sintetik 20 ppm Cr(VI), 40 ppm Cr(VI), dan limbah penyamakan kulit, serta mengevaluasi pertumbuhan miselium jamur pada variasi rumput gajah hasil perlakuan fitoremediasi logam Cr dan pada variasi penambahan jamur 10% dan 25% dalam membentuk biokomposit. Pengukuran parameter Bio Concentration Factor (BCF), Translocation Factor (TF), penyerapan kromium, perubahan medium, peningkatan biomassa kering, dan Relative Growth (RG) tanaman menunjukkan bahwa tanaman memiliki resistensi Cr hingga konsentrasi Cr(VI) 20 ppm dan menurun pada konsentrasi 40 ppm. Hasil analisis efektivitas fermentasi pada proses SSF 2 yaitu laju pertumbuhan miselium, tingkat kolonisasi, dan pH akhir berturut-turut sebesar 0,19-0,76 mm/hari, 2-4, dan 5,28-6,56. Hasil analisis karakteristik fisik biokomposit yaitu densitas, kadar air, dan absorpsi air berturutturut sebesar 0,213-0,343 g/cm3, 1,79-3,67%, dan 287,10-373,46%. Hasil analisis ANOVA dua arah menunjukkan bahwa efektivitas fermentasi dan karakteristik biokomposit tidak dipengaruhi oleh variasi rumput gajah hasil fitoremediasi (p>0,05), tetapi dipengaruhi oleh variasi persentase jamur (p<0,05).