Rasio bahan bakar (Fuel Ratio) selalu menjadi diskusi yang menarik di berbagai
industri, termasuk di industri tambang batubara. Dengan pengaturan pemakain
bahan bakar yang tepat untuk proses produksi, maka biaya produksi dapat dihemat
dan keuntungan dapat ditingkatkan. Di perusahaan ini, biaya bahan bakar rata-rata
sekitar 24% dari keseluruhan biaya produksi, angka ini perlu diturunkan agar
perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya.
Kegiatan yang paling banyak memakan bahan bakar adalah proses pemindahan
lapisan penutup yang diangkut oleh dump truck. Salah satu metode untuk
menganalisis efisiensi penggunaan bahan bakar adalah dengan menggunakan
pemodelan dinamik sistem, dimana semua variabel yang berhubungan dengan
aktivitas ini, digambarkan dalam sebuah diagram sebab-akibat yang pada akhirnya
akan membentuk sebuah lingkaran umpan balik atau lingkaran pertumbuhan, yang
dikenal dengan Causal Loop Diagram (CLD). Dengan CLD masalah akan lebih
mudah dianalisa, mudah diketahui mana variable yang menjadi penyebab dan mana
yang merupakan akibat, sehingga solusi pun akan mudah didapatkan. Dari causal
loop diagram, analisa dapat dilanjutkan dengan membuat Stock and Flow Diagram
(SFD), agar variabel-variabel tersebut dapat dihitung untuk analisa secara numerik.
Dari hasil pemodelan diketahui bahwa yang menjadi penyebab kenaikan rasio
bahan bakar adalah faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja engine truk,
antara lain adalah kondisi jalan, muatan truk, perilaku operator truk, dan kondisi
engine truk. Dari hasil skenario model yang dibuat berdasarkan asumsi tim di
lapangan, diketahui bahwa skenario dengan melakukan perbaikan terhadap
keempat faktor tersebut secara bersamaan akan dapat menurunkan rasio bahan
bakar hingga 24%.