Pencemaran lingkungan oleh limbah logam kromium akibat proses penyamakan kulit menjadi salah satu masalah pencemaran perairan di Indonesia. Pencemaran lingkungan ini dapat diatasi salah satunya dengan proses fitoremediasi. Fitoremediasi oleh tanaman rumput gajah merupakan salah satu alternatif yang menjanjikan karena tanaman ini memiliki toleransi tinggi terhadap logam berat dan biomassa hasil fitoremediasinya dapat dimanfaatkan kembali menjadi bioproduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan rumput gajah untuk meremediasi logam berat kromium dan memanfaatkan biomassanya untuk produksi biokomposit. Tanaman rumput gajah terbukti dapat dimanfaatkan sebagai hiperakumulator untuk menyerap polutan logam berat Cr(VI) dengan konsentrasi optimal pada 20 ppm yang ditunjukkan pada parameter pH, Total Dissolved Solids (TDS), Relative Growth (RG), berat kering tanaman, persentase removal, Bioconcentration Factor (BCF), Translocation Factor (TF), Biological Oxygen Demand (BOD), dan Chemical Oxygen Demand (COD). Nilai TDS medium pada penelitian ini mengalami kecenderungan penurunan nilai yang menunjukkan bahwa proses fitoremediasi dapat mengurangi padatan terlarut di dalam medium. Pada kondisi konsentrasi Cr(VI) 20 ppm, diperoleh nilai RG batang tertinggi, yaitu sebesar 2,71 gram/gram, berat kering batang tertinggi, yaitu sebesar 16,47 gram, dan nilai persentase removal untuk Cr total dan Cr(VI), yaitu sebesar 99,95%. Nilai rasio BOD/COD pada perlakuan limbah menunjukkan penurunan dari hari ke-0 hingga hari ke-31 yang menunjukkan adanya kenaikan kualitas medium setelah proses fitoremediasi berlangsung selama 31 hari. Tanaman rumput gajah hasil fitoremediasi yang dimanfaatkan sebagai campuran substrat pertumbuhan jamur Pleurotus ostreatus dalam fermentasi fase padat untuk produksi biokomposit menunjukkan pertumbuhan miselium jamur yang signifikan. Pada seluruh variasi perlakuan konsentrasi kromium dan persentase bibit jamur, jamur P. ostreatus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yang ditandai dengan adanya peningkatan panjang miselium dan tingkat kolonisasi dari hari ke hari, serta adanya penurunan nilai pH substrat yang menunjukkan adanya aktivitas fermentasi. Panjang miselium yang diperoleh berada pada rentang 6,75 – 35,50 mm, tingkat kolonisasi yang diperoleh berada pada rentang 1 – 4, dan nilai pH akhir yang bervariasi pada rentang 5,38 – 6,12. Biokomposit yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu dan standar yang ditentukan. Nilai kadar air substrat akhir fermentasi, densitas biokomposit, kadar air biokomposit, dan absorpsi air biokomposit setelah perendaman selama 24 jam secara berturut-turut adalah sebesar 66,70 – 80,61%; 0,194 – 0,248 g/cm3; 0,52 – 1,58%; dan 71,73 – 127,50%. Produk biokomposit yang dihasilkan memiliki potensi untuk digunakan sebagai material absorber dalam ranah agrikultural terutama dalam membantu proses germinasi bibit. Logam berat yang terkandung di dalam biokomposit telah diturunkan toksisitasnya melalui mekanisme ekstraseluler jamur P. ostreatus dalam menangani logam berat dan konsentrasi logam kromium dalam jumlah yang rendah tidak memengaruhi proses germinasi bibit.