COVER Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Luqman Naufal Chairuasni
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan
Selat Lombok yang terletak diantara Pulau Bali dan Pulau Lombok merupakan salah satu perairan di Indonesia yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Oleh karena itu, karakteristik perairannya mendapatkan pengaruh dari kedua samudra tersebut. Penelitian ini akan mengkaji mengenai komposisi massa air dengan metode analisis Optimum Multi Parameter (OMP) dan kandungan panas lautnya di Selat Lombok. Data utama yang digunakan berupa data suhu dan salinitas dari model HYbrid Coordinate Ocean Model (HYCOM) pada tahun 2011 – 2015 dengan resolusi horizontal sebesar 1/12° x 1/12° dan vertikal hingga kedalaman 1500 m. Analisis OMP digunakan untuk menghitung persentase kontribusi massa air di Selat Lombok dan dihitung kandungan panas laut untuk setiap massa air. Massa air Timor Sea Water (TSW) dan Australasian Mediterranean Water (AAMW) bernilai maksimum di lapisan termoklin (80 – 400 m) dengan kontribusi kandungan panas laut secara berturut-turut sebesar 1,12 x 1013 J/m2 (65,85%) dan 4,16 x 1012 J/m2 (24,46%) dari total keseluruhan kandungan panas di Selat Lombok selama tahun 2011 – 2015 sebesar 1,7 x 1013 J/m2. Kemudian, massa air Antartic Intermediate Water (AAIW) dan Banda Intermediate Water (BIW) bernilai maksimum di lapisan intermediate (500 – 1500 m) dengan kontribusi kandungan panas laut secara berturut-turut sebesar 1,39 x 1012 J/m2 (8,17%) dan 2,59 x 1011 J/m2 (1,52%). Selain itu, masing-masing massa air mengalami kenaikan di lapisan termoklin hingga 60 m saat upwelling musiman (Juni – Oktober) serta semakin menguat ketika terjadi El-Ni?????o dan IOD positif. Sebaliknya, massa air mengalami penurunan lapisan termoklin hingga 60 m saat terjadi La-Ni?????a dan IOD negatif.