digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muh. Rama Adyaksa
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muh. Rama Adyaksa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Equatorial Under Current (EUC) merupakan sirkulasi ekuatorial yang bergerak ke arah timur dan berada di bawah permukaan. EUC di Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan EUC permanen yang konstan sepanjang tahun, namun di Samudra Hindia, EUC bekerja dalam skala musiman. EUC berperan dalam transpor massa air yang secara langsung mempengaruhi karakteristik massa air di Samudra Hindia timur. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakteristik EUC dan upwelling, pengaruh keberadaan EUC terhadap upwelling di perairan barat Sumatra, serta aktivitasnya selama fase aktif IOD. Data yang digunakan merupakan data mooring RAMA yang terletak di ekuator 90°BT, yang terdiri dari data kecepatan arus zonal (u), kecepatan arus meridional (v), temperatur, dan salinitas selama rentang tahun 2005 – 2017. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung rerata bulanan dari masing-masing parameter selama rentang tahun 2005 – 2017 untuk melihat perilaku dari EUC dan upwelling dalam periode bulanan. EUC dan upwelling juga dianalisis dalam periode tahunan untuk melihat pengaruh EUC dan upwelling selama kejadian IOD di Samudra Hindia. EUC di Samudra Hindia timur merupakan EUC musiman yang teridentifikasi di kedalaman 80 – 180 m pada Februari – Mei dengan kecepatan sekitar 0,1 – 0,5 m/s, kemudian teridentifikasi kembali pada Agustus – September sekitar 0,1 – 0,3 m/s di kedalaman 90 – 190 m. EUC mentransporkan massa air dengan salinitas sekitar 34,8 – 35,23 PSU, temperatur sekitar 16,77? – 21,45?, dan densitas sekitar 23 – 25,39 kgm3? ke Samudra Hindia timur. Upwelling di Samudra Hindia timur teridentifikasi pada Juni – awal Agustus terlihat dari kecepatan arus vertikal positif hingga kedalaman 30 – 70 m, penurunan temperatur sekitar 18,28 – 21 ?, peningkatan salinitas sekitar 34,97 – 35,42 PSU dan densitas sekitar 23 – 24,55 Kgm3?. Selain itu juga, selama upwelling, terjadi pendangkalan lapisan termoklin dari kedalaman 74,54 m pada Mei hingga 64,86 m pada September. Keberadaan EUC menghambat terjadinya upwelling yang lebih awal pada pertengahan Maret. EUC yang bersamaan dengan IOD positif mengakibatkan peningkatan kecepatan dan durasi terjadinya EUC, misalnya EUC yang terjadi pada periode Juli – September 2012 yang bersamaan dengan fase IOD positif meningkatkan kecepatan EUC sekitar 0,2 – 0,59 m/s. EUC yang bersamaan dengan IOD negatif menunjukkan EUC ke arah timur tidak teridentifikasi dan mengalami pembalikan arus ke arah barat. Upwelling mengalami penguatan ketika terjadi IOD positif yang tampak dari kecepatan arus vertikal positif yang teridentifikasi hingga kedalaman 30 m, peningkatan salinitas dan densitas, serta penurunan temperatur. Selain itu terjadi pendangkalan lapisan termoklin yang cukup signifikan lebih dari 13 m. Sementara itu, upwelling tidak teridentifikasi ketika terjadi IOD negatif.