
Revisi Laporan Sidang TA_15317067_M. Faza Azmi Nasrullah-1.pdf)u
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana
Skabies adalah penyakit menular yang menyerang kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini ditandai dengan
timbulnya rasa gatal terutama pada malam hari dan kelainan pada kulit berupa
papula, vesikula, urtikaria, dan krista. Skabies adalah penyakit kulit yang biasa
terjadi di lingkungan pesantren. Pesantren memiliki kegiatan yang sangat padat, baik
kegiatan formal maupun non formal. Dengan padatnya kegiatan tersebut, membuat
santri kurang memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan yang
merupakan faktor terjadinya skabies. Hunian yang padat juga semakin memudahkan
terjadinya penularan skabies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan, higiene perorangan, sanitasi hunian, dan kepadatan
hunian dengan kejadian skabies di pesantren. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional untuk mengetahui sejauh mana
variabel-variabel bebas yang menjadi faktor risiko berkaitan dengan variabel
terikat. Sedangkan model penelitian epidemiologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model case control yang termasuk dalam penelitian analitik
observasional. Pendekatan yang digunakan adalah melakukan survey ke lokasi
penelitian dengan memanfaatkan instrumen penelitian yaitu kuesioner, observasi,
dan wawancara. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
quota sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang responden yang terdiri
dari 45 santri Pesantren Darussalam sebagai kelompok kasus dan 45 santri
Pesantren Tahfidz Islamic Institute sebagai kelompok kontrol. Terdapat tiga jenis
analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, bivariat (uji chi square dan odds
ratio), dan multivariat (uji korelasi dan regresi linear). Hasil uji korelasi
Spearman dengan signifikansi = 0,05 menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki
nilai koefisien korelasi sebesar -0,462, diikuti higiene perorangan dengan nilai
koefisien korelasi sebesar -0,583, sanitasi hunian dengan nilai koefisien korelasi
sebesar -0,595, dan kepadatan hunian memiliki hubungan paling kuat dengan
kejadian skabies dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,852.