digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu penyakit yang umum ditemukan pada udang budidaya adalah vibriosis, yang salah satunya disebabkan oleh Vibrio harveyi. Suplementasi ekstrak rumput laut Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticulatum secara terpisah pada pakan berpotensi meningkatkan resistensi udang terhadap vibriosis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi konsentrasi optimum suplementasi ekstrak rumput laut K. alvarezii maupun E. denticulatum dalam meningkatkan pertumbuhan, respon imun, dan kesintasan dari udang Litopenaeus vannamei pasca uji tantang dengan V. harveyi. Dalam penelitian ini digunakan empat variasi suplemen ekstrak rumput laut, yaitu ABD1 2,5 gr/kg dan ABD3 1 gr/kg yang berbahan dasar K. alvarezii, ABD5-1x 3 gr/kg dan ABD5-1x 6 gr/kg yang berbahan dasar E. denticulatum, dan dibandingkan dengan kontrol tanpa penambahan suplemen. Uji coba penggunaan suplemen dilakukan selama 14 hari pada kepadatan awal kultur sebesar 65 individu/L. Selanjutnya dilakukan uji tantang dengan penambahan V. harveyi pada konsentrasi 106 CFU/ml dan pemeliharaan udang selama 7 hari periode kultur. Analisis parameter biologis dilakukan pada akhir uji tantang dan analisis ekspresi gen terkait sistem imun (lectin, pen2, pen3, crustin, alf-A, lysozyme, dan proPO) dilakukan pada hari ke-1, -3, dan -7 periode uji tantang menggunakan metode qPCR. Analisis parameter biologis menunjukkan variasi ABD3 1 gr/kg memberikan hasil terbaik pada feed conversion ratio (0,67 ± 0,05), produktivitas (0,97 ± 0.07 kg/m3), dan biomassa total (6,76 ± 0,52 gr). Hasil ini lebih tinggi secara signifikan dari perlakuan lainnya (p<0,05). Variasi ABD3 1 gr/kg juga menunjukkan kesintasan yang lebih tinggi dari kontrol, yaitu sebanyak 78.18 ± 0.06%. Selanjutnya, suplementasi ekstrak K. alvarezii maupun E. denticulatum teramati meningkatkan ekspresi gen lectin, pen2, crustin, alf-A, dan lysozyme relatif terhadap kontrol. Variasi ABD3 1 gr/kg dan ABD5-1x 3 gr/kg mampu meningkatkan ekspresi gen terkait sistem imun lebih baik dari variasi lainnya. ABD3 1 gr/kg menunjukkan peningkatan ekspresi tertinggi secara signifikan untuk gen pen2, crustin, lysozyme, dan alf-A di hari ke-1 dan ke-3 (p<0,05), sementara variasi ABD5-1x 3 gr/kg menunjukkan ekspresi tertinggi lectin, pen2, dan crustin di hari ke-7. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi pakan dengan ekstrak K. alvarezii dan E. denticulatum mampu meningkatkan pertumbuhan dan kesintasan L. vannamei pasca uji tantang dengan Vibrio harveyi, dengan variasi ABD3 dengan suplementasi K. alvarezii sebanyak 1 gr/kg memberikan pengaruh peningkatan tertinggi baik terhadap pertumbuhan dan ekspresi gen terkait sistem imun udang. Secara keseluruhan, penggunaan pakan dengan suplementasi K. alvarezii maupun E. denticulatum dapat menjadi alternatif strategi biokontrol penyakit vibriosis dalam budidaya udang putih superintensif.