ABSTRAK Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti COVER Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Yokanan Wigar Satwika
PUBLIC Alice Diniarti
Tomografi Impedansi Elektrik (TIE) merupakan sebuah metode menentukan
distribusi resistivitas di dalam objek dengan cara menginjeksi arus pada objek dan
melakukan pengukuran tegangan pada elektroda di sekeliling objek. TIE
merupakan bentuk tomografi yang cukup menjanjikan untuk diagnosis medis
karena bersifat portable dan non-invasif. Namun, TIE memiliki kekurangan yaitu
kualitas citra yang kurang baik dan sangat bergantung pada algoritma rekonstruksi
yang digunakan terutama pada penyelesaian permasalahan inversi. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk studi komparasi kualitas citra yang dihasilkan
metode rekonstruksi berbasiskan Newton-Raphson dan Landweber yang umum
digunakan dalam TIE. Dalam penelitian ini, terdapat 3 metode Newton-Raphson
yang digunakan yaitu Newton-Raphson dengan regularisasi Tikhonov, inversi
semu Moore-Penrose, dan Dekomposisi Nilai Singular (DNS) yang masing-masing
akan dibandingkan dengan metode iterasi Landweber.
Kualitas citra rekonstruksi dari keempat metode tersebut dibandingkan dengan
melakukan simulasi untuk 3 kasus yaitu simulasi berdasarkan sifat konduktivitas
listrik objek, kontras objek dengan latar belakang, serta simulasi lanjutan dengan
model tulang tibia dan fibula manusia. Untuk simulasi pertama dan kedua, metode
ketiga Newton-Raphson menghasilkan error ternormalisasi yang lebih rendah
dibandingkan dengan iterasi Landweber. Namun pada simulasi lanjutan, metode
Newton-Raphson dengan inversi semu dan DNS tidak menuju konvergen dan
berhenti setelah iterasi pertama. Sementara metode Newton-Raphson dengan
regularisasi Tikhonov dan Landweber masih mampu menuju konvergen dan
membentuk citra rekonstruksi yang dapat dibedakan. Secara keseluruhan, metode
Newton-Raphson dengan regularisasi Tikhonov menjadi metode terbaik dalam
mencitrakan objek ditinjau dari error ternormalisasi, pemulihan kontras, dan
konvergensi iterasi. Setelah dilakukan simulasi, dilakukan uji empiris dengan objek
berupa tulang sapi merepresentasikan model tulang tibia dan fibula pada simulasi
lanjutan. Hasilnya secara kualitatif, metode Newton-Raphson dengan Regularisasi
Tikhonov yang dapat merekonstruksi citra dengan jelas.