Pada penelitian ini akan dirancang mekanisme sistem kontrol longitudinal pada model Pesawat
Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) dengan toleransi
kegagalan pada aktuator ruddervator. Secara lebih spesifik, kontrol longitudinal yang dirancang
adalah untuk pengendali sudut pitch (pitch attitude hold-PAH). Sebagai dasar untuk analisis, PAH
dirancang dengan Teknik PID dan LQR. Perancangan control ini dilakukan menggunakan model
longitudinal pesawat udara yang telah dilinierisasi. Setelah itu, mekanisme kontrol untuk toleransi
kegagalan aktuator bidang kendali dirancang menggunakan metode control allocation (CA). Pada
pendekatan ini CA berfungsi sebagai algoritma distribusi sinyal kontrol input aktuator. Prinsip CA
yang digunakan di sini adalah bagaimana sinyal kontrol yang terdistribusi ke beberapa aktuator
dapat mengkompensasi momen pesawat udara, baik dalam kondisi normal, maupun dengan adanya
kegagalan aktuator. Perhitungan distribusi sinyal kontrol di sini dilakukan dengan meminimalkan
perbedaan antara sinyal kontrol pada kondisi ideal, dan kondisi aktual. Distribusi sinyal control ini
diwakili oleh sebuah matriks distribusi, yang didapat dengan melakukan optimisasi sinyal kontrol
dengan minimisasi error. Simulasi kinerja sistem kontrol dilakukan pada model nonlinier enam
derajat kebebasan, juga untuk melihat dampak kegagalan aktuator pada gerak di modus lateraldireksional.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondisi normal, penggunaan CA dapat
meningkatkan kinerja kontrol, baik pada PAH menggunakan PID maupun LQR. Pada kegagalan
satu bidang kendali penggunaan CA dapat memperbaiki kinerja kontrol yang cukup signifikan.
Dalam hal ini LQR lebih baik dibandingkan PID. Pada kegagalan yang paling ekstrim, yaitu
kegagalan ganda pada bidang kendali ruddervator, CA tidak dapat menstabilkan pesawat udara,
karena pengaruh dari pergerakan di bidang lateral-directional yang tidak dikontrol.