digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Banjir yang terjadi di Kota Samarinda merupakan kejadian yang terjadi secara rutin (laten) dengan luas genangan semakin bertambah dan ketinggian air yang semakin dalam. Beberapa faktor penyebab banjir seperti perubahan dimensi saluran, penumpukan sedimentasi dan pengaruh pasang surut dari Sungai Karang Mumus. Penelitian ini membahas penanganan banjir yang terjadi di Kota Samarinda yang masuk dalam wilayah daerah aliran Sungai Karang Mumus di bagian hilir yang dibagi menjadi beberapa menjadi Zona I, Zona II, Zona III, Zona IV, Zona V, Zona VI dan Zona VII, dengan merehabilitasi saluran berdasarkan pengaruh modulus drainase dan kondisi pasang surut pada kondisi eksisting dan kondisi rencana. Berdasarkan hasil analisis, dari 203 saluran drainase yang terdapat 155 saluran drainase memiliki kapasitas kurang dari debit rencana. Untuk saluran yang berada pada sistem jaringan drainase di bagian hilir, sebelum air dialirkan ke Sungai Karang Mumus, saluran di beri freeboard agar menampung beban modulus drainasenya agar tidak meluap, untuk Zona I = 0,9 m, Zona II = 0,8 m, Zona III = 0,9 m, Zona IV = 0,8 m, Zona V = 0,9 m, Zona VI = 0,7 m dan Zona VII = 0,8 m. Selain pengaruh dari beban modulus drainase, saluran – saluran tersebut juga mendapat pengaruh air pasang dari Sungai Karang Mumus. Jenis pasang surut di Sungai Karang Mumus adalah pasang surut Condong Ke Harian Ganda (Mixed Semi – Diurnal) dengan bilangan Formzhal (F) = 0,4, sehingga berdasarkan klasifikasi hidro – topografi wilayah Sungai Karang Mumus pada bagian hilir termasuk dalam Kategori C. Agar saluran dapat menampung air pada kondisi tersebut di buat long storage berbentuk persegi dengan lebar 3,5 – 23,5 m, dalam 1,3 – 2,5 m, dengan kapasitas 32.300 m3 di Zona I, 7.350 m3 di Zona II, 16.500 m3 di Zona III, 63.000 m3 di Zona IV, 8.648 m3 di Zona V, 22.239 m3 di Zona VI, 21.192 m3 di Zona VII.