COVER Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gading Triyatno
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Banjir yang terjadi di Kota Samarinda merupakan kejadian yang terjadi secara rutin
(laten) dengan luas genangan semakin bertambah dan ketinggian air yang semakin
dalam. Beberapa faktor penyebab banjir seperti perubahan dimensi saluran,
penumpukan sedimentasi dan pengaruh pasang surut dari Sungai Karang Mumus.
Penelitian ini membahas penanganan banjir yang terjadi di Kota Samarinda yang
masuk dalam wilayah daerah aliran Sungai Karang Mumus di bagian hilir yang
dibagi menjadi beberapa menjadi Zona I, Zona II, Zona III, Zona IV, Zona V, Zona
VI dan Zona VII, dengan merehabilitasi saluran berdasarkan pengaruh modulus
drainase dan kondisi pasang surut pada kondisi eksisting dan kondisi rencana.
Berdasarkan hasil analisis, dari 203 saluran drainase yang terdapat 155 saluran
drainase memiliki kapasitas kurang dari debit rencana. Untuk saluran yang berada
pada sistem jaringan drainase di bagian hilir, sebelum air dialirkan ke Sungai
Karang Mumus, saluran di beri freeboard agar menampung beban modulus
drainasenya agar tidak meluap, untuk Zona I = 0,9 m, Zona II = 0,8 m, Zona III =
0,9 m, Zona IV = 0,8 m, Zona V = 0,9 m, Zona VI = 0,7 m dan Zona VII = 0,8 m.
Selain pengaruh dari beban modulus drainase, saluran – saluran tersebut juga
mendapat pengaruh air pasang dari Sungai Karang Mumus. Jenis pasang surut di
Sungai Karang Mumus adalah pasang surut Condong Ke Harian Ganda (Mixed
Semi – Diurnal) dengan bilangan Formzhal (F) = 0,4, sehingga berdasarkan
klasifikasi hidro – topografi wilayah Sungai Karang Mumus pada bagian hilir
termasuk dalam Kategori C. Agar saluran dapat menampung air pada kondisi
tersebut di buat long storage berbentuk persegi dengan lebar 3,5 – 23,5 m, dalam
1,3 – 2,5 m, dengan kapasitas 32.300 m3 di Zona I, 7.350 m3 di Zona II, 16.500 m3
di Zona III, 63.000 m3 di Zona IV, 8.648 m3 di Zona V, 22.239 m3 di Zona VI,
21.192 m3 di Zona VII.