
ABSTRAK Ghina Fakhirahusna
PUBLIC yana mulyana 
COVER Ghina Fakhirahusna
PUBLIC  
BAB 1 Ghina Fakhirahusna
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ghina Fakhirahusna
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ghina Fakhirahusna
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ghina Fakhirahusna
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ghina Fakhirahusna
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Sediaan emulsi merupakan salah satu sediaan farmasi yang sering digunakan dan membutuhkan
emulgator untuk menstabilkannya, dimana yang paling umum digunakan adalah surfaktan, karena
efektivitasnya yang tinggi dalam menstabilkan emulsi. Surfaktan yang umum digunakan
merupakansurfaktan yang disintesis secara kimia yang tidak ramah lingkungan dan tidak
biokompatibel, sehingga dikembangkan biosurfaktan, yaitu surfaktan yang diproduksi dari
mikroorganisme. Dalam penelitian ini, dilakukan kajian pustaka mengenai metode produksi, purifikasi,
dan formulasi biosurfaktan dalam sediaan emulsi. Pencarian literatur dilakukan pada empat situs yaitu
PubMed, Science Direct, Wiley Online Library, dan Google Scholar. Diperoleh 64 pustaka yang
memenuhi kriteria dan dianalisis lebih lanjut. Glikolipid dan lipopeptida merupakan jenis biosurfaktan
yang paling banyak dihasilkan dari berbagai bakteri, bakteri penghasil biosurfaktan yang paling banyak
diteliti merupakan Pseudomonas sp. dan Bacillus sp., metode produksi biosurfaktan yang paling umum
dilakukan adalah fermentasi mikroba, dan metode purifikasi yang menghasilkan kemurnian tinggi
adalah ekstraksi dan kromatografi. Sediaan yang diformulasikan dengan biosurfaktan yaitu emulsi
minyak dalam air dan nanoemulsi untuk penggunaan topikal, kosmetik, dan dalam makanan. Dari hasil
evaluasi sediaan diperoleh bahwa biosurfaktan tidak mempengaruhi rheologi sediaan, dapat
menurunkan tegangan antar permukaan, dan kestabilannya dipengaruhi oleh pH dan konsentrasi ion,
serta tidak dipengaruhi suhu.