Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis perilaku daur ulang sampah
makanan dari pengelola fasilitas komersial di Kota Bandung. Penelitian dilakukan
untuk mengatasi krisis yang terkait dengan meningkatnya produksi sampah
makanan yang dalam jangka panjang berdampak pada terjadinya perubahan iklim
dunia. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami bagaimana perilaku daur
ulang dari pengelola fasilitas yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang akan diukur
dengan pengambilan data melalui survei kuesioner mengenai pengelolaan sampah
makanan berdasarkan Theory of Planned Behaviour yang dilakukan dengan
mengklasifikasikan sektor komersial menjadi 8 jenis kategori yang representatif.
Kategori yang dimaksud adalah Hotel, Kafe & Resto, Pedagang Kaki Lima,
Pujasera, Restoran Cepat Saji, Restoran Padang, Restoran Sunda, Warung Nasi
Sederhana. Respon kuesioner dievaluasi berdasarkan pemodelan persamaan
struktural kuantitatif dan analisis korelasi. Analisis dilakukan dengan metode PLS-
SEM menggunakan aplikasi SmartPLS 3 untuk melakukan perhitungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kebiasaan pengelola
fasilitas komersial pada sektor kuliner di Kota Bandung dalam pengelolaan sampah
makanan terhadap intensi daur ulang sampah makanan sebesar 37,6%. Kemudian,
terdapat pengaruh antara kebiasaan pengelola fasilitas komersial pada sektor
kuliner di Kota Bandung dalam pengelolaan sampah makanan terhadap perilaku
daur ulang sampah makanan sebesar 56,6%. Didapatkan pula faktor-faktor yang
secara langsung memengaruhi perilaku daur ulang sampah makanan dari pengelola
fasilitas komersial pada sektor kuliner di Kota Bandung diantaranya adalah
Economic Incentives, Administrative Incentives & Corporate Support, Subjective
Norms, dan Percieved Behavioural Control. Temuan ini dapat menambah
pengetahuan kita dalam menetapkan strategi kebijakan kedepannya untuk
mendorong perubahan perilaku pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.