Segmentasi pembuluh darah retina merupakan proses yang penting dalam
mendeteksi kelainan yang berhubungan dengan retina, seperti glaukoma, diabetes
retinopati, dan kelainan saraf penglihatan. Akan tetapi, akibat terdapat variasi
kontras, pembuluh darah yang tipis dan derau pada retina seringkali menyebabkan
berkurangnya nilai akurasi pada hasil segmentasi. Akurasi yang baik akan
mempengaruhi kualitas analisis citra dan berperan dalam membantu diagnosa
dalam bidang oftalmologi. Oleh karena itu, penentuan metode pengolahan citra
untuk mendapatkan kualitas citra fundus yang baik menjadi hal yang penting.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk mengembangkan metode
segmentasi berbasis metode referensi ynag menggunakan k-means clustering.
Metode segmentasi berbasis k-means clustering diawali dengan proses ekstraksi
kanal hijau, peningkatan kualitas citra kanal hijau dengan CLAHE, konvolusi kanal
hijau dengan filter median, mean dan gaussian, subtraksi citra hasil konvolusi,
segmentasi dengan k-means dan terakhir menghilangkan derau dengan operasi
morfologi. Pengerjaan tugas akhir ini dititikberatkan pada blok peningkatan
kualitas citra dengan metode Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization
(CLAHE), konvolusi dengan tiga macam filter, yaitu filter median, mean dan
gaussian, dan operasi morfologi berupa erosi. Untuk mengukur kinerja dari
algoritma yang diusulkan, citra hasil segmentasi akan dibandingkan dengan citra
referensi dataset.
Dalam pengujian kinerja, confusion matrix digunakan untuk menghitung nilai
sensitivitas, spesifisitas dan akurasi. Dari hasil pengujian algoritma pada subset
dataset DRIVE sejumlah 30 data, didapatkan akurasi rata rata tertinggi sebesar
0,9612 pada filter median dan rata-rata sensitivitas tertinggi sebesar 0,8961 pada
filter mean.