digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Marcellina Kristin
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Marcellina Kristin
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Arthropoda tanah merupakan komunitas yang penting dalam menjaga kesuburan tanah dan sensitif terhadap kondisi sekitarnya. Kondisi tanah yang baik menjadi penting dalam sektor perkebunan karena akan mempengaruhi produktivitas. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting bagi Indonesia. Peningkatan permintaan kopi domestik tidak sebanding dengan peningkatan produksi kopi. Salah satu penyebab produktivitas yang kurang optimal adalah penurunan kualitas tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji komunitas arthropoda tanah pada lahan yang diberi perlakuan berbeda di perkebunan kopi (Coffea arabica) Palintang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lahan dinamai sebagai Lahan A dan Lahan B. Lahan A merupakan lahan perkebunan kopi yang dibersihkan dari gulma sedangkan Lahan B adalah yang tidak dibersihkan dari gulma. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus-Desember 2020. Data klimatik udara diukur dengan logger dan edafik tanah diukur dengan soil tester. Pengambilan sampel arthropoda tanah dilakukan dengan pitfall trap. Pemasangan pitfall trap dilakukan tiga kali selama periode penelitian yaitu masing-masing satu kali pada bulan September, Oktober, dan Desember. Setiap pengambilan sampel arthropoda dilakukan pemasangan 5 set pitfall trap pada masing-masing Lahan A dan Lahan B dengan satu set pitfall trap terdiri dari 5 jebakan. Hasil menunjukkan bahwa kondisi suhu udara, intensitas cahaya, pH tanah, dan kelembapan tanah tidak berbeda secara signifikan antara kedua lahan. Perbedaan kondisi lingkungan didapat dari penentuan kriteria sifat kimia tanah dan kondisi kelembapan udara. Ditemukan 10 ordo arthropoda tanah yang terdiri dari 64 morfospesies dan 688 individu di Lahan A dan 14 ordo yang terdiri dari 71 morfospesies dan 873 individu arthropoda tanah di Lahan B. Indeks keanekaragaman (H’) di Lahan A bernilai 2,443 (D=0,207; E=0,587) dan lebih rendah dibandingkan Lahan B yang bernilai 2,602 (D=0,201; 0,610). Ordo Dernaptera, Psocoptera, dan Polydesmida hanya ditemukan di Lahan B yang menandakan kondisi Lahan B lebih lembab dibandingkan Lahan A. Perbedaan komunitas arthropoda tanah di kedua lahan dapat disebabkan karena kandungan nutrien dalam tanah dan kondisi vegetasi yang berbeda antara kedua lahan. Keanekaragaman arthropoda tanah akan lebih tinggi pada tanah dengan kualitas yang baik dan vegetasi beragam. Keanekearagaman arthropoda tanah yang lebih tinggi menandakan komunitas arthropoda yang lebih stabil. Pemangkasan gulma yang dilakukan mempengaruhi komunitas arthropoda tanah di kedua lahan.