digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Arvin Dhiya Ulhaq
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang unik karena merupakan daerah peralihan antara ekosistem akuatik dengan ekosistem terestrial. Keberadaan ekosistem mangrove di Kota Surabaya berperan penting sebagai pelindung wilayah pesisir Kota Surabaya serta sebagai penyerap dan penyimpan emisi karbon yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia. Informasi mengenai struktur komunitas mangrove serta kemampuannya dalam menyimpan karbon merupakan informasi penting terkait upaya rehabilitasi dan konservasi mangrove. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan struktur komunitas mangrove pada tiga lokasi ekowisata mangrove yang berbeda di Kota Surabaya serta mengestimasi stok karbon pada ketiga lokasi tersebut. Lokasi 1 dan 2 berada di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Lokasi 1 merupakan mangrove yang berada dekat garis pantai dan langsung berhadapan dengan laut lepas sedangkan Lokasi 2 merupakan mangrove yang mengarah ke daratan. Lokasi 3 berada di Kawasan Ekowisata Mangrove Gunung Anyar dan merupakan mangrove yang mengarah ke daratan. Pada tiap lokasi terdapat enam plot pengamatan berukuran 10x10m yang diletakkan secara acak. Data yang diambil di lapangan meliputi nama spesies, tingkatan hidup, dan DBH (diameter at breast height). Sampel tanah diambil dari tiga titik pada masing-masing plot kemudian dibuat komposit dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis bulk density dan kandungan karbon organiknya. Hasil perhitungan Indeks Nilai Penting menunjukkan bahwa dua spesies mangrove dalam kelas pohon yang mendominasi pada masing-masing lokasi adalah Avicennia marina (139,07%) dan Avicennia alba (121,33%) di Lokasi 1, Rhizophora mucronata (109,96%) dan Bruguiera gymnorrhiza (76,82%) di Lokasi 2, serta Avicennia marina (190,18%) dan Avicennia alba (82,94%) di Lokasi 3. Spesies dominan pada kelas pancang adalah Bruguiera gymnorrhiza (131,59%) dan Rhizophora mucronata (128,02%) di Lokasi 2 serta Avicennia marina (180,74%) dan Avicennia alba (119,26%) di Lokasi 3. Di Lokasi 1 hanya dijumpai satu spesies mangrove pada kelas pancang yaitu Rhizophora mucronata. Indeks Keanekaragaman untuk kelas pohon secara berturut-turut adalah 0,99; 1,26; dan 0,77 sementara untuk kelas pancang adalah 0,92 dan 0,67. Indeks Kemerataan untuk kelas pohon secara berturut-turut adalah 0,62; 0,70; dan 0,56 sementara untuk kelas pancang adalah 0,84 dan 0,96. Indeks Dominansi untuk kelas pohon secara berturut-turut adalah 0,43; 0,36; 0,56 sementara untuk kelas pancang adalah 0,43 dan 0,52. Hasil perhitungan Indeks Kesamaan menunjukkan bahwa antara satu lokasi dengan lokasi lainnya merupakan komunitas yang berbeda (<50%). Estimasi stok karbon total pada tiap lokasi secara berturut-turut adalah 497,78; 593,31; dan 640,93 MgC/ha. Karbon yang tersimpan sebagai biomassa aboveground, belowground, dan karbon organik tanah berbeda signifikan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya (P<0,05), namun stok karbon total antar lokasi tidak berbeda secara signifikan (P>0,05). Secara umum stok karbon yang terestimasi pada tiga lokasi tersebut berada dalam kisaran stok karbon yang telah dilaporkan pada ekosistem mangrove di Indonesia.