DAS Tikala termasuk salah satu sungai yang sering meluap di saat musim penghujan, Debit
air sungai yang besar memicu terjadi banjir yang menggenangi sekitar Sungai Tikala dan
mengakibatkan kerugian yang besar bagi penduduk sekitar. Untuk mengurangi dampak banjir
maka perlu dibuat peta daerah genangan banjir. Keakurasian peta dapat dibuktikan dengan
pemodelan hasil hitungan dan dibandingkan dengan hasil observasi lapangan. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan dari perhitungan dan pemodelan dengan
pemetaan langsung sehingga dapat dilakukan penanggulangan dan pengendalian banjir serta
meminimalisir resiko kerusakan akibat banjir dan kerugiannya. Maksud dari penelitian ini
adalah melakukan analisis hidrologi sungai yang meliputi perhitungan curah hujan rancangan
dan perhitungan debit banjir rencana serta melakukan analisis hidraulika dengan bantuan
software HEC-RAS serta membuat pengindeksian peta rawan banjir metode GFI untuk
justifikasi model. Analisis hidrologi menggunakan HSS SCS dengan software HEC-HMS
karena nilai Q2 metode tersebut yang paling mendekati debit bankfull salah satu penampang di
bagian hilir. Untuk hasil kala ulang 2 tahun menghasilkan nilai 156.6 m³/s, kala ulang 5 tahun
menghasilkan nilai 217.8 m³/s, kala ulang 10 tahun 264.3 m³/s, kala ulang 25 tahun 329 m³/s,
kala ulang 50 tahun 381.3 m³/s, kala ulang 100 tahun 437.2 m³/s. Untuk kejadian banjir
bandang tahun 2014 dibuat perhitungan dan pemodelan terpisah sehingga bisa didapatkan
tinggi genangan banjir pada saat kejadian banjir tbandang tahun 2014. Hujan wilayah yang
dipakai pada pemodelan tahun 2014 yaitu 176.4 mm. Perkiraan luasan banjir dengan metode
GFI dan HECRAS dibuat pada 4 kecamatan yang paling terdampak yaitu Kecamatan Singkil,
Tikala, Wenang, dan Tombulu. Untuk Total luasan Banjir GFI dan HEC RAS mendapatkan
selisih -0.013 km² untuk kecamatan Singkil, 0.276 km² untuk kecamatan Tikala, 0.243 km²
untuk kecamatan Wenang, dan 0.438 km² untuk kecamatan Tombulu. Sehingga didapatkan
nilai kalibrasi luasan banjir dengan nilai MAD 0.242, MSE 0.0817, dan nilai RMSE 0.285.
Tinggi genangan di titik Kantor Walikota Manado dengan metode GFI yaitu 6.22 m, sedangkan
dari model HEC-RAS didapatkan hasil tinggi genangan banjir 4.34 m sementara berdasarkan
data aktual tinggi genangan banjir adalah 3 m.