digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Munculnya virus COVID-19 dan peraturan pemerintah tentang pembatasan kegiatan sosial dan fisik dalam publik untuk kepentingan kesehatan masyarakat, PT HK Realtindo, sebuah perusahaan properti yang berbasis di Jakarta Timur, Indonesia, merasa perlu mengubah strategi pemasaran konvensionalnya yang melibatkan interaksi langsung dengan klien. Pasalnya, hal tersebut tidak lagi menjadi pilihan yang layak di masa pandemi. Namun, perusahaan memiliki rencana cadangan untuk mengubah strategi pemasaran konvensional ini di tahun mendatang untuk rencana jangka panjang, tetapi karena adanya pandemi, mereka merasa perlu untuk menerapkan rencana ini dalam waktu dekat agar dapat bertahan. Rencana yang diusulkan adalah pengunaan aplikasi E-commerce untuk menjual produk mereka melalui platform mobile online dengan kemungkinan perekrutan anggota komunitas sebagai agen penjualan mereka, khususnya mahasiswa. Perusahaan memperkirakan bahwa pengalaman akademik dan non-akademik mahasiswa dapat menunjukkan kemungkinan yang tinggi untuk menjadi agen penjualan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keterampilan menjual mahasiswa, dan membandingkan sampel untuk menemukan faktor-faktor diskriminan yang membedakan keterampilan menjual mereka dari segi kelompok demografis dan perilaku. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam dimensi selling skill dengan batasan pada aspek soft-skill dari keterampilan menjual berdasarkan kajian literatur dan diverifikasi oleh dua orang perwakilan perusahaan yaitu kepala sumber daya manusia dan manajer penjualan. Keenam variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Thought Self-Leadership (TSL), Self-Efficacy (SE), Interpersonal Skills (IS), Adaptability (AD), Questioning Skills (QS) dan Presentation Skills (PS). Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kuesioner sebagai alat untuk menilai keterampilan menjual mahasiswa di enam dimensi tersebut, dengan 431 sampel dari Bandung sebagai perwakilan untuk menggambarkan sifat mahasiswa secara keseluruhan. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan komparatif dengan uji Mann-Whitney U pada aplikasi SPSS. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa pada umumnya memiliki tingkat keterampilan menjual yang tinggi hingga sangat tinggi. Namun, mahasiswa yang kurang terlibat dalam kegiatan organisasi menunjukkan tingkat yang sedang hingga tinggi saja. Thought Self-Leadership (TSL) adalah dimensi keterampilan menjual yang paling kuat di kalangan mahasiswa, sedangkan Keterampilan Presentation Skills (PS) adalah yang paling lemah. Selain itu, mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi swasta, terdaftar di jurusan Sosial-Humaniora (SosHum) dan sangat terlibat dalam kegiatan organisasi memiliki keterampilan menjual yang lebih tinggi, diwakili oleh rerata keseluruhan pada setiap variabel selling skill yang lebih tinggi. Temuan studi ini juga menunjukkan bahwa jenis universitas, kategori jurusan dan keterlibatan organisasi mahasiswa bertindak sebagai faktor diskriminan yang membedakan keterampilan menjual mereka, dengan masing-masing faktor membedakan sampai batas tertentu dari dimensi keterampilan menjual.