Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictusn. DBD menyebabkan
kematian apabila tidak ditangani dengan tepat. Hingga Juli 2020, Jawa Barat
merupakan provinsi dengan jumlah penderita DBD tertinggi se-Indonesia. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan pada kota/kabupaten di Jawa Barat
yang berpotensi memiliki jumlah penderita DBD yang tinggi. Pada penelitian ini,
penerapan Generalized Linear Model (GLM) digunakan untuk mengamati pola
distribusi kasus DBD di Jawa Barat dan analisis klaster digunakan untuk
mengelompokkan kasus DBD di kota/kabupaten Jawa Barat. Dari 27
kota/kabupaten Jawa Barat, hanya 5 kota/kabupaten yang dapat ditindaklanjuti
untuk menerapkan GLM yaitu Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang. Akan tetapi, model
tersebut kurang baik dalam memodelkan kasus DBD di kota/kabupaten Jawa Barat
karena memberikan MSE dan RMSE yang cukup besar. Dari kelima metode yang
digunakan untuk melakukan pengelompokan kasus DBD, average linkage
merupakan metode terbaik karena memiliki nilai rata-rata silhouette coefficient dan
Dunn index tertinggi. Metode ini digunakan untuk menentukan kelompok kasus
DBD rendah,sedang dan tinggi. Kelompok kota/kabupaten yang memiliki kasus
DBD tertinggi adalah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor ditandai dengan ratarata
kasus DBD tiap minggunya sering menempati nilai tertinggi dibandingkan
kelompok kota/kabupaten lainnya.