digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP EKA PUTI SARASWATI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

ABSTRAK : Pengaruh pemanasan terhadap kestabilan oksidatif edible oil dapat dipelajari melalui penentuan bilangan peroksidanya. Selain itu, terjadinya proses penuaan dan bleaching pada waktu pemurnian minyak dapat dipelajari secara spektrofotometri pada daerah UV. Sampel minyak dipanaskan dalam oven pada suhu 60˚C dari 0 sampai 96 jam. Bilangan peroksida yang dihasilkan ditentukan dengan titrasi iodometri sedangkan absorbansi diukur pada 240 - 320 nm dengan spektrofotometer UV/Vis. Bilangan peroksida sampel minyak kelapa sawit, minyak kelapa murni, dan minyak kelapa murni dengan penambahan antioksidan masing-masing sebesar 2,53 - 3,59; 2,75 - 5,20; dan 1,01 - 1,17 (meq/kg). Semua sampel minyak menunjukkan absorbansi maksimum pada 260 - 280 nm, yaitu 0,24 - 0,36 untuk minyak kelapa sawit, 0,03 - 0,10 untuk minyak kelapa murni, dan 0,01 - 0,08 untuk minyak kelapa murni dengan penambahan antioksidan. Hasil ini menunjukkan bahwa di bawah pengaruh pemanasan, minyak kelapa murni mudah teroksidasi, sedangkan minyak kelapa sawit relatif stabil terhadap oksidasi. Minyak kelapa murni dengan penambahan BHA (butil hidroksianisol) dan BHT (butil hidroksitoluen) sebagai antioksidan, menunjukkan kestabilan yang lebih baik terhadap oksidasi dibandingkan minyak kelapa murni tanpa penambahan antioksidan. Tidak ada sampel minyak yang menunjukkan absorbansi maksimum pada 230 - 240 nm yang menandakan bahwa sampel belum mengalami proses penuaan. Sampel minyak kelapa sawit memberikan serapan yang cukup kuat terhadap radiasi UV pada 260 - 280 nm. Hal ini menunjukkan bahwa sampel ini telah dimurnikan melalui proses bleaching.