digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-BAB6.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP EDWIN ADRIANSYAH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstak: BHA (3-tersier-butil-4-hidroksianisol), BHT (2,6-di-tersier-butil-4-metilfenol), dan TBHQ (2-tersier-butilbenzena-1,4-diol) merupakan antioksidan fenolik yang banyak digunakan secara luas dalam produk makanan, kosmetik, dan sediaan farmasi dengan kandungan minyak yang tinggi. Reaktivitas dan kestabilan dari antioksidan ini telah ditelaah berdasarkan metode mekanika kuantum semiempirik PM3 dengan bantuan perangkat lunak Hyperchem (versi 7.51). Parameter energi minimum, molar refractivity (MR), surface area, dan selisih energi HOMO-LUMO digunakan untuk mengevaluasi reaktivitas dari antioksidan sementara parameter energi minimum hasil optimasi energi digunakan untuk mengevaluasi kestabilannya. Harga energi minimum, molar refractivity (MR), surface area, dan selisih energi HOMO-LUMO TBHQ berturut-turut -45860,5891 kkal/mol, 52,074 ?, dan 48,825 e.V sementara energi minimum BHT hasil optimasi energi yaitu -55947,3073 kkal/mol. Hasil perhitungan menunjukkan TBHQ memiliki reaktivitas yang paling tinggi sedangkan BHT memiliki stabilitas yang paling tinggi.