digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Regy Dena Agassi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Regy Dena Agassi
Terbatas  SYSTEM
» Gedung UPT Perpustakaan

`Pada setiap mesin rotasi terdapat poros yang ditumpu dengan menggunakan bantalan. Untuk mesin rotasi yang beroperasi pada kecepatan putar tinggi, jenis bantalan yang umum digunakan adalah bantalan luncur hidrodinamik. Di Laboratorium Dinamika ITB telah dilakukan beberapa penelitian mengenai bantalan luncur untuk mempelajari pergerakan poros di sekitar posisi kesetimbangannya dan fenomena terjadinya ketidakstabilan. Sayangnya, sejauh ini belum dikaji mengenai karakteristik termal, distribusi tekanan, dan aliran pelumas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis fenomena-fenomena tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi terhadap model bantalan luncur hidrodinamik dengan metode CFD (Computational Fluid Dynamics). Pada proses simulasi model tersebut, digunakan parameter-parameter sesuai dengan parameter pengujian yang telah dilakukan oleh Nurdiansyah [1]. Selain itu, digunakan juga fitur User Define Function untuk mendefinisikan kondisi Half Sommerfeld, pengaruh tekanan terhadap massa jenis, dan pengaruh temperatur terhadap viskositas. Pada penelitian ini, simulasi dilakukan pada kondisi poros mulai terangkat, kondisi kavitasi mulai muncul, dan kondisi poros berada pada posisi kesetimbangan. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi poros mulai terangkat, diketahui bahwa poros mulai terangkat pada kecepatan putar 300 RPM. Selain itu, diketahui juga bahwa semakin tinggi kecepatan putar poros dan viskositas pelumas, semakin tinggi gaya angkat yang bekerja. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi kavitasi muncul, diketahui bahwa kavitasi hanya terjadi pada bantalan luncur dengan pelumasan ISOVG46 ketika kecepatan putar poros berada di atas 2.750 RPM. Dari hasil simulasi ini juga diketahui bahwa semakin tinggi kecepatan putar poros dan viskositas pelumas, semakin besar peluang terjadinya kavitasi. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi poros berada pada posisi kesetimbangan, diketahui bahwa temperatur, resultan gaya, dan rasio kecepatan mengalami peningkatan seiring dengan naiknya kecepatan putar poros dan viskositas pelumas. Dari kecenderungan tersebut dapat disimpulkan bahwa poros semakin tidak stabil apabila poros yang ditumpu bantalan luncur hidrodinamik beroperasi pada kecepatan putar yang tinggi.