ABSTRAK AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 6 AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA AINI NUR ZAHIYAH
PUBLIC Irwan Sofiyan
Proses penyelamatan merupakan prioritas utama dalam tahap tanggap darurat suatu
peristiwa bencana gempa bumi. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan sebagai
upaya penyelamatan dalam tahap tanggap darurat ini adalah kegiatan logistik
kemanusiaan. Namun, logistik kemanusiaan memiliki tantangan beroperasi dalam
jaringan jalan yang terbatas karena kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan melakukan pemodelan optimasi restorasi
jaringan jalan yang mempertimbangkan kebutuhan logistik kemanusiaan pada
tahap tanggap darurat bencana.
Minimasi alokasi waktu restorasi per titik dijadikan fungsi tujuan dari model
optimasi restorasi jaringan jalan yang dikembangkan, dengan kendala di antaranya
terkait batas waktu restorasi maksimal, ketersediaan sumberdaya unit restorasi, dan
aksesibilitas jaringan baik pada tingkat rute maupun jaringan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data jaringan jalan pulau Lombok beserta data dampak
peristiwa gempa bumi Lombok tahun 2018. Algoritma utama yang digunakan
dalam model adalah algoritma Hungaria untuk alokasi waktu, dengan algoritma
Dijkstra digunakan dalam proses identifikasi rute terpendek. Model diuji dengan
jaringan jalan hipotetis yang terdiri atas 16 simpul sebelum diterapkan terhadap
jaringan Lombok yang terdiri atas 88 simpul. Alat bantu yang digunakan untuk
proses pemodelan adalah bahasa pemrograman Python.
Berdasarkan hasil model yang dijalankan, model optimasi yang dikembangkan
mampu mendapatkan solusi optimal yang memenuhi seluruh kendala dalam waktu
yang relatif cepat, yaitu 1,37 detik. Hasil analisis sensitivitas terhadap kapasitas unit
restorasi dan kecepatan kendaraan unit restorasi menunjukkan tidak ada perubahan
simpul yang diperbaiki. Namun, peningkatan kapasitas unit restorasi dan kecepatan
kendaraan unit restorasi memiliki efek penekanan waktu restorasi total yang
dihabiskan.