COVER Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB1 Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Ridha Aloina
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Peningkatan kebutuhan akan baterai ion litium dengan performa tinggi serta densitas energi yang lebih besar, terutama untuk diaplikasikan pada kendaraan listrik dan perangkat elektronik portabel, tentunya menghadirkan tantangan penelitian pada desain material elektrode baterai alternatif. Selain pengembangan komponen katode baterai, peningkatan sinergis terhadap komponen anode tentu juga perlu dilakukan. Salah satu pendekatan layak untuk mengatasi hal tersebut ialah pemanfaatan material alternatif seperti oksida logam transisi yang memiliki kapasitas spesifik teoritis lebih besar dari 600 mAh g-1 atau berkisar dua kali lebih besar dibandingkan kapasitas yang diberikan anode konvensional seperti grafit dan LTO. Walau demikian, penggunaan oksida logam transisi sebagai material aktif anode mengalami kendala seperti terjadinya perubahan volume yang dapat merusak struktur anode, serta menginduksi pembentukan SEI (solid-electrolyte interface) terus-menerus, akibatnya menyebabkan kegagalan baterai. Oleh karenanya, banyak penelitian berupaya untuk meningkatkan performa anode berbasis oksida logam transisi dengan cara merancang morfologi atau struktur anode yang tepat, termasuk protokol sintesis yang digunakan. Oksida kobalt (Co3O4) merupakan salah satu kandidat anode alternatif dengan kapasitas teoritis ~890 mAh g-1, yang telah banyak diteliti dalam satu dekade terakhir. Topik utama kajian literatur ini adalah kontrol morfologi partikel oksida kobalt turunan MOFs sebagai material aktif anode untuk meningkatkan performa baterai ion litium, pada artikel penelitian yang terbit dalam rentang tahun 2012?2021. Hasil studi menunjukkan capaian perkembangan performa stabilitas struktur dan kapasitas reversibel anode, menjadikan pemanfaatan oksida kobalt (Co3O4) sebagai anode alternatif baterai ion litium generasi selanjutnya semakin memungkinkan. Selain itu, pada penelitian ini polimorf Co-MOFs-71 dengan struktur batangan dan piringan telah disintesis untuk dimanfaatkan sebagai prekursor pseudomorf Co3O4, dengan difraktogram hasil karakterisasi PXRD kedua sampel memiliki pola puncak yang bersesuaian dengan referensi.