BAB 1 KURNIANDHA SUKMA YUNASTRIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 KURNIANDHA SUKMA YUNASTRIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 KURNIANDHA SUKMA YUNASTRIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 KURNIANDHA SUKMA YUNASTRIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 KURNIANDHA SUKMA YUNASTRIAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penentuan prioritas kebutuhan perangkat lunak adalah salah satu proses yang
terdapat dalam tahap requirement engineering, yaitu proses untuk menentukan
prioritas setiap kebutuhan sehingga pengembang dapat memilih untuk
mengimplementasikan kebutuhan yang memiliki prioritas lebih tinggi terlebih
dahulu. Masalah muncul ketika terdapat pemangku kepentingan yang beragam
dalam melakukan proses menentukan prioritas kebutuhan. Masing-masing
pemangku kepentingan memiliki pandangannya masing-masing sehingga
mempersulit proses menentukan prioritas kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan
suatu metode yang dapat memfasilitasi proses menentukan prioritas kebutuhan
perangkat lunak ketika terdapat pemangku kepentingan yang beragam.
Metode yang diusulkan untuk menangani permasalahan adalah penerapan konsep
kolaborasi, voting, dan averaging pada metode Value-Oriented Prioritization.
Tujuan dari penerapan konsep tersebut adalah memfasilitasi seluruh pemangku
kepentingan untuk terlibat dalam proses menentukan prioritas kebutuhan perangkat
lunak sejak awal hingga akhir. Oleh karena itu, dilakukan beberapa modifikasi pada
metode Value-Oriented Prioritization untuk memfasilitasi hal tersebut.
Pada penelitian ini, telah dirumuskan metode yang bernama Collaboration Value
Oriented Prioritization. Metode tersebut menerapkan konsep kolaborasi, voting,
dan averaging. Metode tersebut mampu memfasilitasi seluruh pemangku
kepentingan untuk terlibat sejak awal proses hingga akhir. Selain itu, telah
dikembangkan suatu kakas berbasis web yang dapat memfasilitasi penggunaan
metode tersebut.
Evaluasi dilakukan terhadap kualitas metode dan kakas dengan melaksanakan
eksperimen. Evaluasi menunjukkan hasil yang baik pada aspek kesesuain hasil,
kualitas metode secara umum, kemudahan penggunaan, dan kualitas kakas. Namun,
aspek waktu eksekusi tidak mendapatkan hasil yang baik. Berdasarkan hasil
evaluasi, perlu dilakukan optimasi pada metode dan kakas agar didapatkan hasil
yang lebih baik.