Abstrak :
Batubara Seam S terletak pada Antiklin Palaran dan merupakan bagian dari Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Tengah - Miosen Atas dengan lingkungan pengendapan Delta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan pengendapan batubara dan struktur geologi terhadap bervariasinya kandungan sulfur di daerah Palaran. Pengambilan sampel dilakukan pada Seam S di daerah bukan sesar (diwakili oleh lokasi 1 dengan kemiringan lapisan landai (7 - 25) dan lokasi 2 dengan kemiringan lapisan curam (30 - 60) serta pada Seam S di daerah sesar (diwakili oleh lokasi 3 dengan kemiringan lapisan 68 - 83).
Berdasarkan hasil rekonstruksi lingkungan pengendapan batubara dengan menggunakan 4 parameter yaitu : derajat pengawetan jaringan tumbuhan (TPI), derajat gelifikasi (GI), derajat pengaruh air tanah (GWI) dan aspek vegetasi (VI) diinterpretasikan batubara Seam S terendapkan pada lingkungan upper delta plain dengan tipe gambut ombrotrophic.
Berdasarkan hasil analisis sulfur, didapati bahwa kandungan sulfur total pada daerah bukan sesar yang diwakili oleh lapisan landai dan lapisan curam adalah rendah yaitu: 0,37% dan 0,84%, sedangkan kandungan sulfur total pada daerah sesar cenderung tinggi yaitu : 2,26%. Secara keseluruhan, dari hasil analisis sulfur dapat diketahui bahwa sulfur total Seam S didominasi oleh sulfur organik.
Variasi kandungan sulfur total Seam S berkaitan dengan tipe tumbuhan pembentuk dan kondisi lingkungan pengendapannya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh dominasi telocolinite yang berasal dari material tumbuhan besar/tumbuhan kayu, sementara struktur geologi pada batubara Seam S khususnya sesar ternyata cukup berpengaruh terhadap penyebaran sulfur terutama sulfur piritik. Berdasarkan uji laboratorium petrografi dan SEM, kandungan mineral pirit epigenetik yang mengisi rekahan (cleat) atau rongga pada batubara pada Seam S di daerah sesar lebih tinggi dibanding daerah bukan sesar.