digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK: Kondisi perdagangan ritel saat ini dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat, baik yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Adanya Hypermarket asing yang semakin ekspansif memperluas jaringan gerainya di Jabotabek dan beberapa kota besar di Indonesia, pada satu sisi dapat menjadi ancaman bagi peritel nasional. Di Bandung sendiri terdapat 4 pemain perusahaan Hypermarket yang menguasai pasar yaitu Carrefour, Giant, makro dan Hypermart. Hypermarket yang ada sekarang berlomba-lomba dalam mengembangkan strategi untuk dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Perusahaan hypermarket tidak lagi bisa mengandalkan strategi memberikan harga yang semurah-murahnya dan budget promosi besar-besaran untuk dapat meraih keuntungan (swa.co.id, 2004). Adanya trend perubahan pada perilaku konsumen yang menginginkan sesuatu yang bersifat experiential sehingga menuntut Hypermart melakukan inovasi pada strategi promosi sehingga menjadi strategi prmosi yang efektif (MIX, 2007) Strategi promosi yang efektif adalah dimana usaha-usaha promosi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan target market perusahaan, dapat meningkatkan penjualan (jangka pendek), membangun brand yang memiliki ikatan emosional dengan konsumen (jangka panjang) (SWA, 2005). Penelitian tugas akhir ini bertujuan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor strategi bauran promosi yang tepat untuk Hypermart Bandung Indah Plaza berdasarkan analisa karakteristik, shopping type dan ekspektasi konsumen. Penelitian ini menggunakan variabel variabel bauran promosi bisnis ritel yang dibagi menjadi tiga yaitu iklan, sales promotion dan personal selling. Variabel bauran promosi di analisa dengan menggunakan metode IPA untuk mengetahui tingkat kepentingan dan harapan konsumen sebagai dasar penentuan strategi promosi selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner diketahui bahwa variabel bauran promosi yang harus dilaksanakan dan diperbaiki berdasarkan harapan konsumen adalah hadiah langsung, saluran promosi melalui media cetak, spanduk, billboard, kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah, keramahan dan kesopanan serta keakuratan informasi pramuniaga.