digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

World Health Organization (WHO) telah menetapkan coronavirus disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi karena penyebarannya sangat cepat di seluruh dunia. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan penyebaran virus dengan melakukan pengujian untuk mencegah penularan dari individu yang terinfeksi. Saat ini, reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) menjadi standar pengujian untuk mendeteksi COVID-19. Namun, metode tersebut mahal dan membutuhkan personel medis sehingga dibutuhkan kit diagnostik yang portabel, akurat, dan terjangkau. Hal ini dapat diwujudkan dengan merancang biosensor menggunakan elektroda yang dimodifikasi dengan nanopartikel emas (AuNP). Penelitian ini menggunakan single-chain fragment variable (scFv) sebagai bioreseptor yang diimobilisasikan pada screen-printed carbon electrode yang telah dimodifikasi dengan AuNP. scFv memberikan keuntungan karena memiliki spesifisitas yang sama dengan antibodi utuh walaupun ukurannya yang lebih kecil. Kinerja biosensor dievaluasi dengan melakukan pengukuran cyclic voltammetry (CV), differential pulse voltammetry (DPV), dan electrochemical impedance spectroscopy (EIS) pada larutan ferrocyanide sebagai analit elektroaktif. AuNP memegang peran penting dalam meningkatkan konduktivitas elektroda. Pengukuran CV pada elektroda yang telah dimodifikasi AuNP menunjukkan peningkatan arus puncak oksidasi yang signifikan. Sementara itu, resistansi transfer muatan (Rct) turun secara signifikan pada pengukuran EIS Biosensor berhasil mendeteksi receptor-binding domain (RBD) severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Selain itu, biosensor menunjukkan selektivitas yang baik ketika diuji dengan infectious bronchitis virus (IBV) karena tidak memberikan perubahan Rct.