digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 1 Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 2 Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 3 Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 4 Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

BAB 5 Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

PUSTAKA Abdurrahman Adam
EMBARGO  2027-05-28 

Indonesia di tahun 2021 diprediksi akan menghasilkan produk samping tandan kosong sawit (TKS) hingga mencapai 2,2 juta ton per tahun. Produksi xilitol dari hidrolisat TKS menggunakan jalur bioproses telah dilaporkan sebagai alternatif produksi xilitol serta pemanfaatan TKS yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.. Namun hingga saat ini proses tersebut masih jarang digunakan karena unjuk kerja fermentasi xilitol yang belum optimal dan belum terbukti berhasil pada skala besar. Penelitian sebelumnya telah meninjau bahwa rekayasa konfigurasi reaktor dapat meningkatkan unjuk kerja produksi xilitol menggunakan D. hansenii ITB CCR85 pada skala reaktor labu Erlenmeyer. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan percobaan fermentasi xilitol skala lebih besar dalam bioreaktor volume 2-L serta aplikasi metode terbaru partaian berulang (repeated batch) guna mengevaluasi unjuk kerja fermentasi xilitol menggunakan media hidrolisat TKS. Penelitian dilakukan dengan membandingkan unjuk kerja pada setiap siklus fermentasi. Kemudian fermentasi dilakukan dengan variasi media sintetik untuk menentukan pengaruh penggunaan media hidrolisat TKS tanpa detoksifikasi terhadap unjuk kerja strain ragi yang digunakan. Fermentasi partaian berulang dapat meningkatkan unjuk kerja perolehan pada rentang 71-1800% perolehan serta 67-900% produktivitas. D. hansenii ITB CCR85 tidak menunjukan adanya penurunan unjuk pada media hidrolisat tanpa adanya perlakuan detoksifikasi terlebih dahulu jika dibandingkan pada media sintetik. Unjuk kerja terbaik fermentasi xilitol oleh D. hansenii ITB CCR85 dapat mencapai perolehan 29% g xilitol / g xilosa pada medium sintetik. Sementara menggunakan medium hidrolisat didapatkan perolehan 12% xilitol dan produktivitas 0,002 g/L/jam. Percobaan fermentasi belum optimal jika dibandingkan dengan percobaan sebelumnya akibat dari faktor komposisi xilosa yang rendah, rasio xilosa terhadap glukosa yang rendah serta jumlah sel awal yang terlalu rendah. Pada penelitian ini ditemukan bahwa rentang optimal DO untuk produksi xilitol adalah diantara 0-0,2 mg/L oksigen. Penelitian ini telah meberikan gambaran unjuk kerja dan kelakuan strain D. hansenii ITB CCR85 dalam mengonversi xilosa hidrolisat TKS menjadi xilitol pada skala bioreaktor 2-L.