digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Nurul Huda'a Istiqomah
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP NURUL HUDA’A ISTIQOMAH_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Permukiman kumuh merupakan fenomena kota yang sulit dihindari serta menjadi permasalahan yang timbul akibat kumpulan permasalahan kota lainnya. Permukiman kumuh menyebabkan dampak negatif terhadap penghuninya. Pemerintah menetapkan pengentasan kawasan kumuh 10.000 hektare hingga tahun 2024 dan Kota Bandung sebagai kota yang memiliki luasan kawasan kumuh terbesar di Jawa Barat, menjadi salah satu target lokasi pengentasan kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi penerapan konsep konsolidasi lahan vertikal pada peremajaan permukiman kumuh di RW 5 dan 11 Kelurahan Cibangkong. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder dengan pendekatan dalam pengumpulannya. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis penghitungan konsolidasi lahan, analisis perancangan. Berdasarkan hasil analisis, RW 5 dan RW 11 memiliki lingkungan hunian yang kurang memadai ditinjau dari penataan bangunan yang tidak teratur, rawan banjir, kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan, kurangnya prasarana jalan, air limbah. dan drainase. Penduduk RW 5 dan RW 11 memiliki kepadatan 645 jiwa per hektare, tergolong berpenghasilan menengah kebawah, memiliki permasalahan sosial kemiskinan dan anak jalanan, serta memiliki tokoh yang dihormati seperti kepala kelurahan, kepala RW & RT, aktivis sosial. Berdasarkan hasil penghitungan konsolidasi lahan, kompensasi untuk masyarakat setempat terdiri dari 1.450 unit rumah susun, kompensasi berupa uang tunai sebesar Rp63.385.064.775,73 kompensasi berupa equity senilai Rp138.019.597.890,94. Dengan mengadopsi konsep Water Sensitive Urban Design, lokasi studi dirancang dengan lahan 47%, peruntukan sarana lainnya termasuk ruko 15%, peruntukan infrastruktur jalan 12%, lahan terbuka dan terbuka hijau sebesar 26%. Proyek pembangunan diestimasikan dapat selesai sepenuhnya dalam 3 setengah tahun dan membutuhkan biaya sebesar Rp1.138.641.654.996.