2021 TA PP NURUL HUDA’A ISTIQOMAH_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB
Permukiman kumuh merupakan fenomena kota yang sulit dihindari serta menjadi
permasalahan yang timbul akibat kumpulan permasalahan kota lainnya. Permukiman
kumuh menyebabkan dampak negatif terhadap penghuninya. Pemerintah menetapkan
pengentasan kawasan kumuh 10.000 hektare hingga tahun 2024 dan Kota Bandung
sebagai kota yang memiliki luasan kawasan kumuh terbesar di Jawa Barat, menjadi
salah satu target lokasi pengentasan kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
studi penerapan konsep konsolidasi lahan vertikal pada peremajaan permukiman
kumuh di RW 5 dan 11 Kelurahan Cibangkong. Penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data primer dan sekunder dengan pendekatan dalam pengumpulannya.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif, analisis penghitungan konsolidasi lahan, analisis perancangan.
Berdasarkan hasil analisis, RW 5 dan RW 11 memiliki lingkungan hunian yang kurang
memadai ditinjau dari penataan bangunan yang tidak teratur, rawan banjir,
kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan, kurangnya prasarana jalan, air limbah.
dan drainase. Penduduk RW 5 dan RW 11 memiliki kepadatan 645 jiwa per hektare,
tergolong berpenghasilan menengah kebawah, memiliki permasalahan sosial
kemiskinan dan anak jalanan, serta memiliki tokoh yang dihormati seperti kepala
kelurahan, kepala RW & RT, aktivis sosial. Berdasarkan hasil penghitungan
konsolidasi lahan, kompensasi untuk masyarakat setempat terdiri dari 1.450 unit
rumah susun, kompensasi berupa uang tunai sebesar Rp63.385.064.775,73
kompensasi berupa equity senilai Rp138.019.597.890,94. Dengan mengadopsi konsep
Water Sensitive Urban Design, lokasi studi dirancang dengan lahan 47%, peruntukan
sarana lainnya termasuk ruko 15%, peruntukan infrastruktur jalan 12%, lahan
terbuka dan terbuka hijau sebesar 26%. Proyek pembangunan diestimasikan dapat
selesai sepenuhnya dalam 3 setengah tahun dan membutuhkan biaya sebesar
Rp1.138.641.654.996.