Keadaan pandemi telah menyebabkan kita dalam kondisi pembatasan sosial
sehingga konsekuensinya berbagai macam kegiatan harus kita lakukan secara
virtual dengan perantara gawai, komputer dan teknologi internet. Bercermin pada
pengalaman keseharian penulis dalam era pandemi ini, aktivitas mempergunakan
gawai dan aplikasi penunjangnya sangat membantu untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Seperti dalam aktivitas makan keseharian yang dilakukan
melalui sosial media pada saat memilih menu makanan. Sosial media memberikan
beragam jenis makanan berdasarkan pada data sistem algoritma yang kita miliki
dalam sosial media tersebut.
Dalam proses tersebut terkadang kita tersadar untuk segera memutuskan pilihan
makan siang kita saat itu, namun citraan makanan tersebut menstimulasi hasrat kita
untuk terus mencari pilihan yang tepat. Kebutuhan kita semakin terpinggirkan dan
dikuasai oleh hasrat yang terus tumbuh melalui visual makanan yang hadir di layar
gawai yang kita lihat.
Pengalaman tersebut menyadarkan penulis bahwa kegiatan makan yang awalnya
kebutuhan dan bersifat biologis telah bergeser menjadi kegiatan yang lebih banyak
didorong dari reaksi psikologis dari indera penglihatan yang distimuli oleh citra
visual dari sosial media di internet. Kesadaran tersebut mendorong penulis
membuat karya seni video instalasi “Lapar Mata”. Melalui karya tersebut, penulis
mengaitkan pada estetika keseharian yang berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi hari ini. Karya ini akan berfokus pada upaya visualisasi
dari pengalaman estetik keseharian yang tidak hanya muncul melalui proses
pencerapan inderawi secara langsung namun juga dapat melalui perantara layar.