digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alfin Farhan Muhammad
PUBLIC Alice Diniarti

COVER
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VIII
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perubahan fungsi lahan akibat pembangunan Hotel dan Convention Center di Kuningan menyebabkan timbulnya bangkitan dan tarikan pergerakan. Sehingga muncul kebutuhan penyediaan infrasruktur transportasi dan analisis bagaimana dampaknya terhadap kinerja jaringan jalan. Besarnya pergerakan yang terbangkitkan tersebut diestimasi dengan metode trip rate analysis untuk setiap jenis kendaraan bermotor seperti sepeda motor, kendaraan penumpang ringan, dan kendaraan berat. Selain itu, dilakukan perencanaan sirkulasi dan layout parkir kendaraan pada Basement lantai 1 dan lantai 2 dengan satuan ruang parkir (SRP), perencanaan sirkulasi akses kendaraan, dan desain kemiringan Ramp. Infrastruktur transportasi lain yang dirancang aalah perkerasan jalan akses. Perkerasan menggunakan jenis perkerasan permeabel dengan pervious concrete. Perancangan tebal perkerasan dilakukan berdasarkan prediksi beban lalu lintas, kondisi tanah, spesifikasi struktur perkerasan, serta analisis curah hujan. Analisis dampak lalu lintas dilakukan pada simpang tak bersinyal di kawasan proyek tersebut. Analisa dilakukan dengan mengacu pada standar MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 dan berdasarkan data mobilitas di saat diterapkannya kebijakan PPKM maupun estimasi data lalu lintas di kondisi normal. Didapati bahwa jika PPKM diterapkan hingga tahun 2026, kinerja simpang di tahun 2026 harus dilakukan perbaikan dengan merekayasa simpang menjadi simpang bersinyal. Sehingga direncanakan operasional simpang bersinyal untuk kondisi puncak di hari kerja maupun akhir pekan. Namun pada kondisi normal, didapati bahwa simpang sudah cukup jenuh baik dari kondisi eksisting di tahun pengamatan maupun di tahun 2026 dan adanya pengaruh bangkitan tarikan.