digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Cheryl Narendra Garini
PUBLIC Resti Andriani

Baja ASTM A36 merupakan baja karbon rendah yang banyak digunakan untuk bangunan konstruksi seperti pipa, tangki, dan juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan kapal. Dalam pengaplikasiannya, baja jenis ini mudah terkorosi[3]. Salah satu upaya pencegahan korosi yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan bahan aditif berupa inhibitor korosi dalam konsentrasi yang sangat kecil (ppm) pada media korosi. Salah satu inhibitor yang telah terbukti memiliki efek inhibisi yang baik adalah ketoconazole. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan efisiensi pada baja yang dicelupkan dalam larutan asam yang telah ditambahkan inhibitor organik dengan penambahan ion halida[7–17]. Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh penambahan garam halida berupa kalium iodida, kalium bromida, dan kalium klorida dalam beberapa variasi konsentrasi pada efisiensi inhibitor ketoconazole di berbagai temperatur untuk mencegah terjadinya korosi pada baja ASTM A36 dalam larutan HCl 1 M. Selain itu, dilakukan pula perhitungan untuk memprediksi mekanisme adsorpsi inhibitor ketoconazole dengan dan tanpa penambahan garam halida. Pada penelitian ini, dilakukan uji perendaman pada 25 ? dengan menggunakan garam halida berupa KI, KBr, dan KCl. Selain itu, dilakukan pula uji perendaman pada temperatur 35 ºC, 45 ºC, dan 55 ºC dengan menggunakan garam KCl. Variasi konsentrasi garam halida yang digunakan pada percobaan ini adalah 0,001 M, 0,003 M, 0,005 M dan 0,01 M. Data hasil uji perendaman kemudian diolah untuk mendapatkan nilai laju korosi, efisiensi inhibitor, model isoterm adsorpsi, mekanisme adsorpsi, serta parameter termodinamika lainnya. Secara umum, penambahan garam halida memberikan efek sinergis yang dapat meningkatkan efisiensi inhibitor ketoconazole pada larutan HCl 1 M. Efisiensi inhibitor akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya temperatur. Efisiensi inhibitor tertinggi (97,41%) didapatkan dengan menambahkan inhibitor ketoconazole dengan KCl sebanyak 0,01 M pada suhu 25 ºC. Mekanisme adsorpsi inhibitor ketoconazole dengan dan tanpa penambahan garam halida mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir dimana diperkirakan terjadi pembentukan lapisan tunggal dari inhibitor pada permukaan logam. Proses adsorpsi inhibitor pada permukaan logam dalam penelitian ini merupakan proses adsorpsi gabungan yang melibatkan proses kemisorpsi serta fisisorpsi. Model rangkaian listrik ekuivalen dari sistem pada larutan dengan penambahan inhibitor ketoconazole dengan dan tanpa keberadaan KI dan KCl adalah Rs-(CPEi(Ri(CPEdl/Rp))) yang menunjukkan terbentuknya lapisan pasif tidak merata pada permukaan logam.