Baja ASTM A36 merupakan baja karbon rendah yang banyak digunakan untuk bangunan
konstruksi seperti pipa, tangki, dan juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan kapal. Dalam
pengaplikasiannya, baja jenis ini mudah terkorosi[3]. Salah satu upaya pencegahan korosi yang
dapat dilakukan adalah dengan penambahan bahan aditif berupa inhibitor korosi dalam konsentrasi
yang sangat kecil (ppm) pada media korosi. Salah satu inhibitor yang telah terbukti memiliki efek
inhibisi yang baik adalah ketoconazole. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan
efisiensi pada baja yang dicelupkan dalam larutan asam yang telah ditambahkan inhibitor organik
dengan penambahan ion halida[7–17]. Dalam penelitian ini, dipelajari pengaruh penambahan garam
halida berupa kalium iodida, kalium bromida, dan kalium klorida dalam beberapa variasi
konsentrasi pada efisiensi inhibitor ketoconazole di berbagai temperatur untuk mencegah
terjadinya korosi pada baja ASTM A36 dalam larutan HCl 1 M. Selain itu, dilakukan pula
perhitungan untuk memprediksi mekanisme adsorpsi inhibitor ketoconazole dengan dan tanpa
penambahan garam halida.
Pada penelitian ini, dilakukan uji perendaman pada 25 ? dengan menggunakan garam halida
berupa KI, KBr, dan KCl. Selain itu, dilakukan pula uji perendaman pada temperatur 35 ºC, 45 ºC,
dan 55 ºC dengan menggunakan garam KCl. Variasi konsentrasi garam halida yang digunakan
pada percobaan ini adalah 0,001 M, 0,003 M, 0,005 M dan 0,01 M. Data hasil uji perendaman
kemudian diolah untuk mendapatkan nilai laju korosi, efisiensi inhibitor, model isoterm adsorpsi,
mekanisme adsorpsi, serta parameter termodinamika lainnya.
Secara umum, penambahan garam halida memberikan efek sinergis yang dapat meningkatkan
efisiensi inhibitor ketoconazole pada larutan HCl 1 M. Efisiensi inhibitor akan semakin menurun
seiring dengan meningkatnya temperatur. Efisiensi inhibitor tertinggi (97,41%) didapatkan dengan
menambahkan inhibitor ketoconazole dengan KCl sebanyak 0,01 M pada suhu 25 ºC. Mekanisme
adsorpsi inhibitor ketoconazole dengan dan tanpa penambahan garam halida mengikuti model
isoterm adsorpsi Langmuir dimana diperkirakan terjadi pembentukan lapisan tunggal dari inhibitor
pada permukaan logam. Proses adsorpsi inhibitor pada permukaan logam dalam penelitian ini
merupakan proses adsorpsi gabungan yang melibatkan proses kemisorpsi serta fisisorpsi. Model
rangkaian listrik ekuivalen dari sistem pada larutan dengan penambahan inhibitor ketoconazole
dengan dan tanpa keberadaan KI dan KCl adalah Rs-(CPEi(Ri(CPEdl/Rp))) yang menunjukkan
terbentuknya lapisan pasif tidak merata pada permukaan logam.