digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam beberapa tahun terakhir, selama rentang tahun 2010 sampai dengan tahun 2018, Danau Batur mengalami kenaikan muka air yang mencapai 5 meter. Fenomena ini merupakan suatu hal yang menarik, mengingat danau yang terletak pada kaldera Gunung Batur ini merupakan danau tertutup (closed basin lake), dimana tidak terdapat inlet ataupun outlet, berupa sungai. Daerah penelitian berada pada ketinggian sekitar 1000 hingga 1050 mdpl. Litologi penyusun daerah penelitian didominasi oleh lava, aglomerat, tuffa, sedikit lahar, serta ignimbrite. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengukuran geokimia dan mineralogi padatan menggunakan alat X-Ray Powder Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), serta Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS). Mineral dominan pada sedimen danau dan batuan samping danau umumnya adalah Andesin, Pigeonit, serta Piroksen. Umumnya, komposisi unsur penyusun sedimen danau dan batuan samping cenderung mirip, meskipun berdasarkan hasil analisis terdapat pengayaan unsur yang cukup signifikan pada unsur-unsur minor yang terdapat pada sedimen danau. Penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu mengenai parameter fisika-kimia air, konsentrasi gas tanah dan terlarut isotop 222Rn (Radon-222), serta isotop stabil ?18O dan ?2H yang menunjukkan indikasi terjadinya peristiwa hydrothermal overpressure.