digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ariesta Chavia Zagita
PUBLIC Yoninur Almira

Seiring dengan meningkatnya jumlah perjalanan di perkotaan, peran jalan sebagai ruang publik akan terus beradaptasi mengikuti perubahan fungsi lahan, termasuk koridor Jalan Kisamaun. Peran dan fungsi koridor komersial Jalan Kisamaun tidak terlepas dari sejarah asal mula perkembangan Tangerang sebagai sebuah kota. Jalan ini terletak di Pasar Lama Tangerang yang merupakan kawasan pecinan sekaligus kawasan cagar budaya. Namun, citra historis di sepanjang koridor Jalan Kisamaun mulai menurun karena bangunan lama dengan arsitektur khas pecinan banyak yang rusak. Aktivitas komersial juga turut memperparah kondisi jalan sehingga mengabaikan hak pejalan kaki sebagai pengguna jalan dominan. Atas fenomena ini, kebutuhan untuk mempertahankan sejarah dan identitas lokal menjadi urgen untuk dilakukan karena berdampak pada bidang ekonomi dan pariwisata. Shared street atau jalan bersama merupakan kombinasi antara jalan dan ruang publik dimana pejalan kaki, pesepeda, dan kendaraan bermotor dapat secara bersama-sama menggunakan jalan yang dirancang untuk menambah ruang publik di lingkungan perkotaan yang padat. Konsep shared street telah banyak diimplementasikan pada banyak kota di dunia yang biasanya diterapkan pada jalan yang tidak memungkinkan untuk dibuat trotoar, memiliki jumlah pejalan kaki yang cukup tinggi, serta volume kendaraan bermotor yang rendah. Sebagai kawasan komersial di Kota Lama Tangerang, gagasan konsep shared street dapat menjadi salah satu solusi penataan koridor Jalan Kisamaun sebagai kawasan pariwisata budaya dan kuliner serta mengembalikan citra sejarah Kota Lama Tangerang. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun prinsip-prinsip perancangan shared street di koridor Jalan Kisamaun sebagai koridor komersial pembentuk identitas sejarah Kota Lama Tangerang. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan menguji penerapan konsep shared street ke dalam koridor Jalan Kisamaun. Data yang digunakan pada studi ini yaitu hasil observasi dan studi literatur terkait teori perancangan dan konsep shared street. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dihasilkan lima kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan koridor Jalan Kisamaun dengan konsep shared street, yaitu kenyamanan, keamanan, keindahan, interaksi sosial, dan preservasi, serta ti ga komponen yang perlu diatur yaitu manajemen aktivitas, dimensi jalan, dan perabot jalan. Adaptasi konsep shared street pada prinsip perancangan koridor Jalan Kisamaun dilakukan untuk menciptakan koridor Jalan Kisamaun sebagai koridor jalan bersama yang a daptif dan atraktif di dalam Kawasan Kota Lama Tangerang.