Seiring dengan meningkatnya jumlah perjalanan di perkotaan, peran jalan sebagai
ruang publik akan terus beradaptasi mengikuti perubahan fungsi lahan, termasuk
koridor Jalan Kisamaun. Peran dan fungsi koridor komersial Jalan Kisamaun tidak
terlepas dari sejarah asal mula perkembangan Tangerang sebagai sebuah kota. Jalan
ini terletak di Pasar Lama Tangerang yang merupakan kawasan pecinan sekaligus
kawasan cagar budaya. Namun, citra historis di sepanjang koridor Jalan Kisamaun
mulai menurun karena bangunan lama dengan arsitektur khas pecinan banyak yang
rusak. Aktivitas komersial juga turut memperparah kondisi jalan sehingga mengabaikan
hak pejalan kaki sebagai pengguna jalan dominan. Atas fenomena ini, kebutuhan untuk
mempertahankan sejarah dan identitas lokal menjadi urgen untuk dilakukan karena
berdampak pada bidang ekonomi dan pariwisata. Shared street atau jalan bersama
merupakan kombinasi antara jalan dan ruang publik dimana pejalan kaki, pesepeda,
dan kendaraan bermotor dapat secara bersama-sama menggunakan jalan yang
dirancang untuk menambah ruang publik di lingkungan perkotaan yang padat. Konsep
shared street telah banyak diimplementasikan pada banyak kota di dunia yang biasanya
diterapkan pada jalan yang tidak memungkinkan untuk dibuat trotoar, memiliki jumlah
pejalan kaki yang cukup tinggi, serta volume kendaraan bermotor yang rendah. Sebagai
kawasan komersial di Kota Lama Tangerang, gagasan konsep shared street dapat
menjadi salah satu solusi penataan koridor Jalan Kisamaun sebagai kawasan
pariwisata budaya dan kuliner serta mengembalikan citra sejarah Kota Lama
Tangerang. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun
prinsip-prinsip perancangan shared street di koridor Jalan Kisamaun sebagai koridor
komersial pembentuk identitas sejarah Kota Lama Tangerang. Penelitian ini bersifat
eksploratif dengan menguji penerapan konsep shared street ke dalam koridor Jalan
Kisamaun. Data yang digunakan pada studi ini yaitu hasil observasi dan studi literatur
terkait teori perancangan dan konsep shared street. Dari hasil analisis yang telah
dilakukan, dihasilkan lima kriteria yang harus dipenuhi dalam perancangan koridor
Jalan Kisamaun dengan konsep shared street, yaitu kenyamanan, keamanan, keindahan,
interaksi sosial, dan preservasi, serta ti ga komponen yang perlu diatur yaitu
manajemen aktivitas, dimensi jalan, dan perabot jalan. Adaptasi konsep shared street
pada prinsip perancangan koridor Jalan Kisamaun dilakukan untuk menciptakan
koridor Jalan Kisamaun sebagai koridor jalan bersama yang a daptif dan atraktif di
dalam Kawasan Kota Lama Tangerang.