Penelitian ini dilakukan pada area offshore Cekungan Tarakan, Kalimantan Utara. Berdasarkan
laporan pengeboran, terdapat overpressure pada area offshore Cekungan Tarakan. Apabila
overpressure dapat diestimasi dengan baik, maka kerugian finansial maupun teknis dapat
dicegah.
Stratigrafi area offshore Cekungan Tarakan tersusun oleh Formasi Bunyu, Formasi Tarakan,
Formasi Santul, dan Formasi Tabul yang berumur Miosen Tengah – Resen. Litologi pada area
offshore Cekungan Tarakan didominasi oleh endapan berbutir halus. Endapan berbutir halus
cenderung akan membentuk sistem tertutup yang akan menjaga fluida pori tidak keluar dan
menyebabkan overpressure. Analisis tekanan pori dilakukan untuk menentukan kedalaman
puncak overpressure, mengestimasi nilai tekanan pori, menentukan mekanisme pembentuk
overpressure, dan menganalisis hubungan antara geologi daerah penelitian dengan
keterdapatan overpressure. Pengolahan data dilakukan pada tiga sumur (BUN-1, BUN-2, dan
BUN-3) dengan menggunakan data berupa log tali kawat, laporan pengeboran, data temperatur,
dan data uji tekanan. Kondisi geologi daerah penelitian menjadi bahan acuan dalam estimasi
tekanan pori yang dilakukan.
Berdasarkan pengolahan dan analisis data sumur, didapatkan hasil bahwa tekanan pori pada
area offshore Cekungan Tarakan terdiri dari tiga kondisi, yaitu kondisi hidrostatik,
overpressure dengan mekanisme non-loading, dan overpressure dengan mekanisme loading.
Seluruh sumur yang dianalisis menembus zona overpressure yang terletak pada Formasi Santul
dan Formasi Tabul. Puncak overpressure berada pada kedalaman 2114,32 – 2283,36 m dengan
nilai tekanan pori 3054 – 6709,56 psi. Temperatur pada puncak overpressure sudah memenuhi
syarat terjadinya diagenesis mineral lempung, namun dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk
menjelaskan proses yang menyebabkan overpressure dengan mekanisme non-loading.
Sementara itu, overpressure dengan mekanisme loading disebabkan oleh kegagalan kompaksi
pada batuan.