Sub-DAS Citarik secara administratif terletak di dalam wilayah Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Sumedang dengan riwayat bencana yang didominasi oleh longsoran.
Longsoran pada wilayah Sub-DAS Citarik merupakan bencana yang mengakibatkan
korban terbanyak. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi dengan pemetaan
kerentanan longsoran untuk menyediakan data dasar dalam perencanaan tata ruang,
pemanfaatan lahan, adaptasi, dan mitigasi bencana sehingga dapat meminimalisasi
dampak longsoran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode weight of
evidence (WoE) dan frequency ratio (FR). Berdasarkan hasil data inventarisasi
longsoran menggunakan citra satelit dan observasi lapangan, diperoleh longsoran
sebanyak 306 titik. Data tersebut dibagi menjadi dua secara acak untuk mendapatkan
data train sebanyak 60% (183 titik) dan data test sebanyak 40% (123 titik). Penelitian
ini menggunakan dua puluh parameter, yaitu litologi, elevasi, terrain ruggedness
index (TRI), kemiringan lereng, tutupan lahan, stream power index (SPI), topographic
wetness index (TWI), jenis tanah, kadar liat, curah hujan, NDVI, jarak dari kelurusan,
jarak dari jalan, arah lereng, kurvatur, kurvatur profile, kurvatur plan, jarak dari
sungai, kerapatan sungai, dan arah aliran.
Berdasarkan nilai area under curve (AUC) yang lebih dari 0,6, maka parameter
dominan penyebab longsoran di daerah penelitian, yaitu litologi, elevasi, TRI,
kemiringan lereng, tutupan lahan, SPI, jenis tanah, kadar liat, curah hujan, NDVI,
jarak dari kelurusan, jarak dari jalan, arah lereng, kurvatur plan, dan arah aliran. Hasil
validasi terhadap WoE total menunjukkan nilai AUC untuk success rate adalah 0,922
dan prediction rate adalah 0,896. Hasil validasi terhadap FR total menunjukkan nilai
AUC untuk success rate adalah 0,918 dan prediction rate adalah 0,913. Peta zonasi
Sub-DAS Citarik menunjukkan bahwa dari metode WoE, daerah penelitian memiliki
persentase zona kerentanan tinggi 15,9%, zona kerentanan menengah 10,4%, zona
kerentanan rendah 6,8%, dan zona kerentanan sangat rendah 66,9%. Peta zonasi Sub-
DAS Citarik dari metode FR, daerah penelitian memiliki persentase zona kerentanan
tinggi 12,5%, zona kerentanan menengah 11,1%, zona kerentanan rendah 8%, dan
zona kerentanan sangat rendah 68,4%.