BAB 1 Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3A Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4A Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4B Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini didasari oleh proyek KCIC Jakarta-Bandung. Proyek ini bertujuan untuk
memperluas jaringan rel di Indonesia serta meningkatkan kualitas layanan PT KAI. Dalam
proyek ini diperlukan pengangkutan rel R60 panjang 50 meter menggunakan kereta. Untuk
itu diperlukan tumpuan yang berfungsi untuk menahan rel tersebut agar muatan rel ini tidak
terlempar dari gerbong saat melewati wesel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
tumpuan yang aman untuk menahan beban dan menganalisis kekuatan desain tumpuan
tersebut saat melewati wesel.
Dalam penelitian ini, analisis kinematik dan dinamik dari rangkaian kereta
dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak Universal Mechanism. Simulasi ini
bertujuan untuk mengetahui gaya yang ditimbulkan oleh rel yang diangkut terhadap tumpuan
rel. Pemodelan tumpuan dilakukan pada perangkat lunak SolidWorks 2019 dan dilanjutkan
dengan simulasi beban statik dan lelah menggunakan metode elemen hingga. Simulasi
dilakukan untuk menganalisis tegangan, deformasi, regangan, faktor keselamatan dan siklus
hidup dari desain. Hasil simulasi ini dibandingkan dengan kriteria yang dibutuhkan dan
dilakukan penilaian pembobotan.
Simulasi kinematik dan dinamik telah dilakukan dan didapatkan beban yang lebih
kecil pada konfigurasi rel tanpa sekat. Terdapat 6 desain alternatif yang dimodelkan pada
penelitian ini. Setelah dilakukan uji pembebanan, diketahui bahwa desain alternatif 2
memiliki faktor keselamatan per berat desain dan siklus hidup terbaik. Setelah dilakukan
penilaian dengan pembobotan, desain akhir dari penelitian ini adalah desain alternatif 2
dengan nilai faktor keselamatan 2,965 dan siklus hidup sebanyak 1.000.000 siklus.