digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ilman Ihza Arfiansyah
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ilman Ihza Arfiansyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3A Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3B Ilman Ihza Arfiansyah
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4A Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Ilman Ihza Arfiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ilman Ihza Arfiansyah
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ilman Ihza Arfiansyah
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini didasari oleh proyek KCIC Jakarta-Bandung. Proyek ini bertujuan untuk memperluas jaringan rel di Indonesia serta meningkatkan kualitas layanan PT KAI. Dalam proyek ini diperlukan pengangkutan rel R60 panjang 50 meter menggunakan kereta. Untuk itu diperlukan tumpuan yang berfungsi untuk menahan rel tersebut agar muatan rel ini tidak terlempar dari gerbong saat melewati wesel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tumpuan yang aman untuk menahan beban dan menganalisis kekuatan desain tumpuan tersebut saat melewati wesel. Dalam penelitian ini, analisis kinematik dan dinamik dari rangkaian kereta dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak Universal Mechanism. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui gaya yang ditimbulkan oleh rel yang diangkut terhadap tumpuan rel. Pemodelan tumpuan dilakukan pada perangkat lunak SolidWorks 2019 dan dilanjutkan dengan simulasi beban statik dan lelah menggunakan metode elemen hingga. Simulasi dilakukan untuk menganalisis tegangan, deformasi, regangan, faktor keselamatan dan siklus hidup dari desain. Hasil simulasi ini dibandingkan dengan kriteria yang dibutuhkan dan dilakukan penilaian pembobotan. Simulasi kinematik dan dinamik telah dilakukan dan didapatkan beban yang lebih kecil pada konfigurasi rel tanpa sekat. Terdapat 6 desain alternatif yang dimodelkan pada penelitian ini. Setelah dilakukan uji pembebanan, diketahui bahwa desain alternatif 2 memiliki faktor keselamatan per berat desain dan siklus hidup terbaik. Setelah dilakukan penilaian dengan pembobotan, desain akhir dari penelitian ini adalah desain alternatif 2 dengan nilai faktor keselamatan 2,965 dan siklus hidup sebanyak 1.000.000 siklus.