digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah entitas yang dimiliki oleh unit usaha swasta atau perorangan, tidak termasuk perusahaan milik asing atau penanaman modal asing, dan ditentukan oleh aset (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan penjualan tahunan. UMKM di Indonesia memiliki kontribusi yang sangat besar dan krusial bagi perekonomian nasional. UMKM di Indonesia didominasi oleh pengusaha mikro yaitu sebesar 98,67%. Sektor usaha UMKM terdiri dari kuliner, fashion, pendidikan, otomotif, agribisnis, teknologi informasi, perdagangan, dan jasa. Bandung merupakan kota yang terkenal dengan berbagai macam kulinernya. Pertumbuhan pelaku usaha pada bidang kuliner di Bandung cukup pesat. Berdasarkan data, jumlah usaha mikro yaitu sebanyak 111.627 atau 75% dari total jumlah 147.073 kelompok UMKM. Akibat ketatnya persaingan dalam industri kuliner, banyak pelaku usaha yang kurang mendapat pengakuan atau jarang dikenali, sehingga mengalami rendahnya kesadaran merek. Bandung Ciskek merupakan salah satu UMKM kuliner asal Bandung yang menjual Japanese Cheese Cake sebagai produk utamanya. Sebagai salah satu UMKM di Bandung, Ciskek Bandung menghadapi beberapa permasalahan bisnis. Masalah bisnis yang mereka hadapi saat ini adalah penurunan penjualan. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh kurangnya promosi yang dilakukan oleh Bandung Ciskek, kurangnya promosi ini menyebabkan kurangnya kesadaran merek. Hal ini terlihat dari mayoritas pelanggan Ciskek Bandung merupakan pelanggan tetap, sedangkan pelanggan baru masih sangat sedikit. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ini yang bertujuan untuk membantu Bandung Ciskek merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek mereka. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan bisnis yang saat ini dihadapi oleh Bandung Ciskek. Setelah mengidentifikasi masalah, tahap kedua adalah melakukan analisis bisnis. Analisis bisnis dilakukan melalui dua pendekatan, analisis eksternal dan analisis internal. Analisis internal terdiri dari Analisis STP dan Analisis Bauran Pemasaran. Analisis eksternal terdiri dari, Analisis PEST, Analisis Lima Kekuatan Porter, Analisis Pelanggan, dan Analisis Pesaing. Analisis pelanggan dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 213 responden. Kemudian dilanjutkan dengan Analisis Akar Penyebab, dan terakhir TOWS Analysis untuk mendapatkan alternatif strategi atas permasalahan bisnis yang dihadapi Bandung Ciskek. Solusi tersebut berfokus pada memaksimalkan strategi promosi dalam rangka meningkatkan brand awareness Bandung Ciskek, antara lain optimalisasi media sosial, mendaftarkan lokasi bisnis di google my business, menerapkan strategi direct marketing baru, dan endorsement menggunakan food blogger.