Air limbah domestik dari kawasan bantaran sungai umumnya sulit untuk dikelola
karena kondisi yang spesifik pada setiap tipologi permukiman di kawasan tersebut.
Berbagai macam tipologi permukiman muncul karena perbedaan tipe rumah,
kondisi lingkungan dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di dalam suatu kawasan
sehingga dalam penerapan pengelolaan air limbah domestik dibutuhkan
penyesuaian terhadap kondisi setiap tipologi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
memilih alternatif sistem pengelolaan air limbah domestik yang sesuai untuk setiap
tipologi permukiman di Kawasan Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk. Analisis
yang digunakan untuk mengetahui tipologi permukiman di kawasan studi adalah
analisis cluster dengan metode K-Means non-hierarchial clustering. Pemilihan
alternatif menggunakan metode analisis biaya-manfaat, yaitu dengan menghitung
rasio manfaat lingkungan dan kesehatan setelah terbangunnya sistem dengan biaya
investasi dan operasional yang dikeluarkan selama periode studi (benefit-cost
ratio). Berdasarkan hasil analisis cluster, kawasan Lok Baintan dapat dibagi
menjadi 3 tipologi permukiman di atas sungai (SS-1, SS-2, SS-3), 3 tipologi
permukiman darat (DT-1, DT-2, DT-3), dan 3 tipologi permukiman transisi (TR-1,
TR-2, TR-3). Variabel jenis rumah, kepadatan penduduk, ketersediaan air bersih,
jenis jamban pribadi, tinggi muka air tanah, dan ketersediaan lahan
dipertimbangkan dalam perumusan alternatif. Alternatif sistem dan teknologi
pengolahan dengan nilai BCR tertinggi untuk tipologi DT-1, DT-2, DT-3, TR-2,
dan TR-3 adalah sistem setempat tercampur dengan tangki septik buis beton
modifikasi + upflow filter + wetland didukung jamban kloset tergenang. Sistem dan
teknologi pengolahan yang terpilih untuk tipologi SS-1, SS-2, SS-3, dan TR-1
adalah sistem setempat terpisah dengan Tripikon-S + wetland didukung jamban
cemplung atau kloset tergenang.