digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

COVER Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Shinta Asarina
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Infeksi Mycobacterium tuberculosis complex (MTBc) memiliki gejala klinis yang mirip dengan infeksi non-tuberculosis mycobacteria (NTM), tetapi pengobatan untuk kedua penyakit ini sangat berbeda. Dengan meningkatnya insidensi dan prevalensi Tuberculosis dan infeksi NTM, diperlukan metode yang akurat untuk membedakan MTBc dari NTM. Rapid Test MPT64 adalah salah satu metode deteksi MTBc yang banyak digunakan karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Namun beberapa penelitian telah melaporkan terdapat variasi dalam akurasi tes ini disebabkan potensi terjadinya mutasi pada gen mpt64. Oleh karena itu, semua hasil negatif tes MPT64 akan dianggap sebagai NTM yang berpotensi menyebabkan kesalahan diagnosis dan pengobatan pasien yang tidak tepat. Selain tes MPT64, pembentukan cord factor juga dapat digunakan untuk membedakan MTBc dari NTM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengarakterisasi mutasi gen mpt64 pada isolat-isolat MTBc dari pasien suspek infeksi MTBc di Bandung berdasarkan keberadaan cord factor-nya. Rapid Test SD Bioline TBAgMPT64 dan deteksi keberadaan cord factor dilakukan terhadap 1424 isolat mikobakteri. Isolat dengan hasil tes MPT64 negatif namun menghasilkan cord factor kemudian dilakukan ekstraksi DNA dan diamplifikasi pada reaksi PCR menggunakan primer spesifik gen mpt64. Isolat yang menghasilkan produk PCR yang sesuai kemudian dilakukan sekuensing full-length gen mpt64 dan hasilnya dianalisis menggunakan MUSCLE. Struktur protein mpt64 diprediksi menggunakan Swiss Model. Sebanyak 13 isolat menunjukkan hasil tes MPT64 negatif namun menghasilkan cord factor. Hanya 7 dari 13 isolat yang menghasilkan produk PCR dan terkonfimasi sebagai MTBc. Analisis sekuens gen mpt64 menunjukkan terdapat beberapa mutasi pada 7 isolat tersebut yaitu delesi 5-bp (1 isolat), delesi 6-bp (1 isolat) dan delesi 63-bp (5 isolat). Mutasi-mutasi ini menyebabkan perubahan urutan asam amino dan epitop pada antigen mpt64 sehingga tidak terdeteksi oleh test MPT64. Temuan ini menunjukkan bahwa keberadaan cord factor positif pada sampel isolat MTBc dengan hasil tes MPT64 negatif dapat menjadi indikasi terjadinya mutasi pada gen mpt64.