digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Titan, satelit terbesar Saturnus, memiliki atmosfer yang menarik untuk dipelajari karena kompleksitasnya yang serupa dengan atmosfer Bumi. Keberadaan sirkulasi umum satu sel kutub-ke-kutub dan siklus hidrokarbon menunjukkan bahwa atmosfer Titan sangat dinamis. Pengamatan angin merupakan salah satu sumber informasi utama untuk mempelajari dinamika atmosfer Titan. Pengukuran pergeseran Doppler dari garis emisi molekul adalah salah satu metode yang digunakan untuk menentukan kecepatan angin di atmosfer Titan. HNC, HCN, HC3N, dan CH3CN adalah contoh molekul yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin karena cukup melimpah di wilayah ketinggian yang berbeda-beda, dengan puncak emisi spektrumnya secara berturut-turut berasal dari ketinggian 990, 745, 710, dan 345 km. Pengukuran kecepatan angin berdasarkan pengamatan menggunakan teleskop radio telah dilakukan pada tahun 2003, 2004, 2016, dan 2017, yang secara umum menunjukkan adanya variabilitas kecepatan angin di Titan. Dalam penelitian tesis ini, penulis melakukan studi variabilitas kecepatan angin serta distribusi kelimpahan molekul HNC, HCN, HC3N, dan CH3CN di Titan. Untuk menentukan nilai kecepatan angin di atmosfer Titan, penelitian ini memanfaatkan data pengamatan ALMA pada tahun 2012, 2013, 2016, dan 2017, pengolahan data menggunakan CASA, dan tting menggunakan Simple Linear Regression (SLR). Hasil perhitungan untuk setiap molekul yang ditinjau menunjukkan bahwa nilai kecepatan angin di atmosfer Titan mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga 2016, dan penurunan terjadi pada tahun 2017. Hal ini mendukung berbagai pengamatan sebelumnya yang menunjukkan adanya peiningkatan kecepatan angin menuju tahun 2016 dan penurunan kecepatan angin pada tahun 2017.