Titan, satelit terbesar Saturnus, memiliki atmosfer yang menarik untuk
dipelajari karena kompleksitasnya yang serupa dengan atmosfer Bumi. Keberadaan
sirkulasi umum satu sel kutub-ke-kutub dan siklus hidrokarbon menunjukkan
bahwa atmosfer Titan sangat dinamis. Pengamatan angin merupakan
salah satu sumber informasi utama untuk mempelajari dinamika atmosfer
Titan. Pengukuran pergeseran Doppler dari garis emisi molekul adalah salah
satu metode yang digunakan untuk menentukan kecepatan angin di atmosfer
Titan. HNC, HCN, HC3N, dan CH3CN adalah contoh molekul yang dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan angin karena cukup melimpah di wilayah
ketinggian yang berbeda-beda, dengan puncak emisi spektrumnya secara
berturut-turut berasal dari ketinggian 990, 745, 710, dan 345 km. Pengukuran
kecepatan angin berdasarkan pengamatan menggunakan teleskop radio
telah dilakukan pada tahun 2003, 2004, 2016, dan 2017, yang secara umum
menunjukkan adanya variabilitas kecepatan angin di Titan. Dalam penelitian
tesis ini, penulis melakukan studi variabilitas kecepatan angin serta distribusi
kelimpahan molekul HNC, HCN, HC3N, dan CH3CN di Titan. Untuk menentukan
nilai kecepatan angin di atmosfer Titan, penelitian ini memanfaatkan
data pengamatan ALMA pada tahun 2012, 2013, 2016, dan 2017, pengolahan
data menggunakan CASA, dan tting menggunakan Simple Linear Regression
(SLR). Hasil perhitungan untuk setiap molekul yang ditinjau menunjukkan
bahwa nilai kecepatan angin di atmosfer Titan mengalami peningkatan dari
tahun 2012 hingga 2016, dan penurunan terjadi pada tahun 2017. Hal ini
mendukung berbagai pengamatan sebelumnya yang menunjukkan adanya peiningkatan kecepatan angin menuju tahun 2016 dan penurunan kecepatan angin
pada tahun 2017.