digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hillaryana
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

COVER Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hillaryana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Vegetasi mangrove diduga berpengaruh positif terhadap kelimpahan burung. Dengan demikian, degradasi hutan mangrove yang cukup signifikan di pesisir Pulau Jawa dapat mengganggu keberadaan burung serta keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak degradasi hutan mangrove terhadap kekayaan jenis dan kelimpahan burung; menentukan hubungan antara kelimpahan burung dengan parameter vegetasi di area yang masih terjaga; serta menentukan preferensi vegetasi mangrove sebagai habitat burung yang optimal di area terdegradasi pesisir pantai Kalibuntu, Kabupaten Probolinggo. Data burung diperoleh dengan menggunakan metode titik hitung (point counting) dan data vegetasi diperoleh dengan menggunakan plot kuadrat bertingkat pada plot pengamatan burung. Selanjutnya hubungan antara parameter vegetasi dan kelimpahan burung dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi vegetasi di kedua area cenderung homogen dengan hanya terdiri atas tiga jenis tumbuhan, yaitu Sonneratia alba, Rhizophora stylosa dan Avicennia alba. Pada area yang terdegradasi, Avicennia alba mendominansi seluruh tingkatan hidup (INP 148%, 107% dan 170%), sedangkan pada area yang masih terjaga, Sonneratia alba mendominansi pada tingkat pohon (INP 162%) dan Rhizophora stylosa mendominansi tingkat pancang dan semai (INP 117% dan 113%). Jumlah jenis burung yang ditemui di area yang terdegradasi hanya sebanyak 7 jenis burung, dibandingkan di area yang masih terjaga 24 jenis. Dampak degradasi hutan mangrove terhadap kekayaan jenis dan kelimpahan burung di pesisir pantai Kalibuntu adalah berkurangnya kekayaan jenis dan kelimpahan burung serta adanya dominansi jenis tertentu burung. Dari uji korelasi Pearson diperoleh hasil bahwa kelimpahan burung memiliki hubungan paling kuat dengan jumlah percabangan pohon (R= 0,935). Preferensi jenis mangrove berdasarkan keseringan burung menggunakan suatu vegetasi adalah jenis Sonneratia alba untuk burung berukuran kecil hingga sedang dan jenis Rhizophora stylosa untuk burung berukuran besar.